Senin 05 Aug 2024 07:15 WIB

Melihat Tradisi Babarit Penuh Makna di Kuningan

Acara Babarit dan Hari Jadi ke-526 Kuningan sebagai ajakan untuk menjaga silaturahmi dan kerukunan.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat. (Dok. Republika)
Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat. (Dok. Republika)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati sepanjang Jalan Siliwangi depan Pendopo Kuningan menyaksikan Babarit, Ahad (4/8/2024). Tradisi yang sarat dengan makna filosofi itu merupakan perwujudan rasa syukur, menjaga alam, indahnya berbagi, dan mendokan para leluhur.

Babarit merupakan tradisi tahun ke tahun yang diselenggarakan dalam setiap perigatan Hari Jadi Kuningan. Tahun ini, Hari Jadi ke-526 Kuningan mengangkat tema Akur, Makmur, Ngawangun Kuningan.

Babarit dimaknai dengan sawer air empat penjuru, tumpeng dan gamelan diiringi tarian yang menjadi ciri tradisi babarit.

Tradisi Babarit juga menjadi bagian ciri dalam milangkala desa. Sementara untuk milangkala Kuningan, prosesinya berupa menyatukan air dari empat penjuru mata air kabuyutan.