Selasa 06 Aug 2024 17:33 WIB

Arkeolog UI Ungkap Mengapa Islam Bisa 'Taklukkan' Nusantara Bukan dengan Perang

Islam masuk ke Asia Tenggara melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi  Jawa Timur.
Foto: Abdul Hadi WM
Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Islam hadir di semenanjung Arab tepatnya di Makkah dan Madinah pada abad ke-7 Masehi. Islam kemudian tumbuh dan berkembang, serta diperkenalkan ke masyarakat di semenanjung dan luar Arab.

Singkatnya, Islam dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia tenggara melalui berbagai proses sejarah yang panjang dan metode dakwah yang beragam, demikian dijelaskan Dr. Isman Pratama Nasution dari Departemen Arkeologi Universitas Indonesia (UI) saat berbicara dalam kuliah umum bertema Menulusuri Jejak Arkeologi Islam di Asia Tenggara di Gedung X Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Depok, Selasa (6/8/2024)

Baca Juga

Isman menjelaskan, kehadiran Islam di Asia Tenggara sendiri berkaitan erat dengan jalur perdagangan dan pelayaran yang telah ada sebelum Islam hadir di sejumlah wilayah di kepulauan Nusantara dan Asia daratan.

photo
Peta penyebaran Islam di Asia Tenggara. - (ucalgary.co)

"Berbagai kajian sejarah telah mengulas dan menjelaskan proses masuknya Islam di Asia Tenggara yang dilakukan secara damai dan melalui proses kegiatan perdagangan dan juga penyebaran agama lewat dakwah," kata Isman.