REPUBLIKA.CO.ID,LONDON — Seorang remaja berusia 17 tahun muncul di Pengadilan Liverpool di Inggris pada Kamis (1/8) lalu. Axel Rudakubana, nama remaja tersebut, didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap tiga anak perempuan dengan pisau di sebuah kelas dansa musim panas.
Aksi pembunuhan tersebut telah memicu aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa kota di Inggris selama dua malam. Demonstrasi yang mengincar komunitas Muslim tersebut diprovokasi oleh aktivis sayap kanan Inggris.
Axel Rudakubana pertama kali muncul di Pengadilan Magistrat Liverpool karena sebuah peristiwa penikaman di sebuah acara liburan musim panas, yoga "Taylor Swift" dan lokakarya tari untuk anak-anak di kota pantai Southport. Dia didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan, sepuluh tuduhan percobaan pembunuhan dan satu tuduhan kepemilikan benda tajam, lapor Reuters.
Kasusnya kemudian disidangkan di Liverpool Crown Court, di mana dia duduk di dermaga sambil menutupi wajahnya dengan kaus abu-abu. Dia tidak berbicara untuk mengonfirmasi namanya.
Hakim Andrew Menary tidak memberlakukan pembatasan pelaporan terhadap identitas Rudakubana, yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan karena masih berusia di bawah 18 tahun. Rudakubana ditahan menjelang sidang selanjutnya pada bulan Oktober.
Kerusuhan besar terjadi di Southport, sebuah kota di barat laut Inggris, pada Selasa lalu setelah informasi palsu tersebar di media sosial bahwa tersangka penikaman adalah seorang migran Islam radikal. Demonstran sayap kanan yang berbuat rusuh di kota Southport berasal dari tempat lain.
Polisi mengatakan bahwa serangan tersebut tidak terkait dengan terorisme. Tersangka lahir di Inggris, yang mematahkan spekulasi tentang asal-usulnya.
Tersangka yang dituduh melakukan aksi penikaman tersebut digambarkan oleh seorang tetangga sebagai anak paduan suara yang pendiam. Dia dibesarkan oleh keluarga yang sangat terlibat dalam gereja setempat.
Anak gereja...