Rabu 07 Aug 2024 19:19 WIB

Dipanggil Tim Pansus PBNU, Gus Choi Beberkan Sejarah Pendirian PKB Era Gus Dur

Gus Choi tak menyinggung apa yang terjadi di PKB saat ini.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi menilai bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tak bisa melarang warga NU atau Nahdliyin dalam memilih partai politik atau sosok tertentu, di Nasdem Tower, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Ketua Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi menilai bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tak bisa melarang warga NU atau Nahdliyin dalam memilih partai politik atau sosok tertentu, di Nasdem Tower, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menjadi politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Effendy Choirie alias Gus Choi memenuhi panggilan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (7/8/2024). Gus Choi diundang tim Pansus bentukan PBNU karena dianggap mengetahui soal sejarah pendirian PKB sejak era Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Dia pun merasa terhormat diundang ke PBNU. Saat menjadi mahasiswa dan aktivis, ia pernah tinggal di PBNU selama 13 tahun lamanya. "Oleh karena itu saya diundang ke sini, tentu saya harus hadir, saya harus datang sebagai takdzim saya kepada PBNU, bahkan saya merasa terhormat diundang PBNU," ujar Gus Choi usai berdiskusi dengan tim Pansus di Plaza PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

Menurut dia, tim pansus meminta keterangan kepada dirinya tentang sejarah awal berdirinya PKB yang dikehendaki warga NU setelah turunnya Presiden Soeharto dari jabatannya pada 1998. 

"Setelah Pak Harto diturunkan, singkat cerita warga NU menghendaki adanya partai, nah di sinilah konteks saya diundang oleh PBNU untuk memberikan kesaksian atau konfirmasi atau komparasi tentang informasi kelahiran PKB sampai saya terakhir di PKB 2013," ucap Gus Choi.