Jumat 09 Aug 2024 06:58 WIB

JMA Umumkan Jepang Diguncang Gempa 7,1 Magnitudo, Picu Tanda-Tanda Tsunami

Semua 12 reaktor nuklir, termasuk tiga reaktor yang saat ini beroperasi, di Kyushu dan Shikoku, tetap aman.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Jalan yang runtuh sebagian akibat tanah longsor akibat<a href= gempa bumi dahsyat terlihat di dekat Kota Anamizu, Prefektur Ishikawa, Selasa, 2 Januari 2024. (Ilustrasi) (Dok. Republika/AP Photo)" />
Jalan yang runtuh sebagian akibat tanah longsor akibat gempa bumi dahsyat terlihat di dekat Kota Anamizu, Prefektur Ishikawa, Selasa, 2 Januari 2024. (Ilustrasi) (Dok. Republika/AP Photo)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengumumkan gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang barat daya Negeri Sakura. Guncangan memicu peringatan tsunami tapi tidak ada tanda-tanda kerusakan berat yang terlihat.

Menurut JMA, gempa terjadi dua kali berurutan. Gempa pertama tercatat berkekuatan Magnitudo 6,9 sedangkan gempa kedua berkekuatan Magnitudo 7,1. Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (8/8/2024), kedua gempa bumi itu dilaporkan mengguncang lepas pantai Pulau Kyushu, Jepang bagian barat daya.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa pertama berkekuatan Magnitudo 6,9 berpusat di kedalaman 33 kilometer dari permukaan laut. Sedangkan gempa kedua berkekuatan Magnitudo 7,1 berpusat di kedalaman 25 kilometer dari permukaan laut

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan, tidak ada laporan kejanggalan di pembangkit listrik tenaga nuklir setelah gempa terjadi. Hayashi mengatakan, pemerintah tidak mendengar adanya kerusakan pada infrastruktur-infrastruktur penting seperti pembangkit listrik dan pasokan air.