Kamis 15 Aug 2024 00:18 WIB

Tiga Golongan Orang Beribadah Menurut Abu Bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq membuat kategori orang beribadah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi sujud yang merupakan ibadah.
Foto: REUTERS/Amanda Perobelli
Ilustrasi sujud yang merupakan ibadah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menukil riwayat yang diriwayatkan Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu anhu tentang tiga golongan orang yang beribadah. Sahabat Nabi Muhammad SAW tersebut juga menjelaskan ciri-ciri tiap golongan orang yang beribadah.

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu anhu bahwa ia berkata, "Mereka yang beribadah ada tiga golongan, masing-masing mempunyai tanda-tanda yang dapat diketahui. Yaitu, golongan pertama, beribadah kepada Allah karena takut kepada-Nya. Golongan kedua, beribadah kepada Allah karena mengharap anugerah-Nya. Golongan ketiga, beribadah kepada Allah karena cinta kepada-Nya."

Baca Juga

"Adapun tanda-tanda golongan yang pertama adalah sebagai berikut, melihat dirinya hina, merasa kebajikannya sedikit dan merasa kejelekannya banyak."

"Golongan yang kedua memiliki ciri-ciri, ia mengikuti semua hal ihwal manusia, ia dermawan kepada orang lain, zuhud terhadap dunia, dan ia berbaik sangka kepada Allah dalam menghadapi semua makhluk."

"Sedangkan tanda-tanda golongan yang ketiga adalah sebagai berikut, ia memberikan sesuatu yang disenangi dan tidak peduli setelah Tuhannya ridha, mengerjakan pekerjaan yang membuat benci nafsunya dan tidak melayani nafsunya setelah mendapat ridha Tuhannya, dan di dalam segala hal ihwal hidupnya selalu bersesuaian dengan Tuhannya, baik mengenai perintah maupun larangan-Nya." (Syekh Nawawi al-Banteni, Nashaihul Ibad)

Syekh Nawawi al-Banteni juga menyampaikan pesan-pesan lainnya.

"Jangan sampai salah satu dari kalian mati, melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT."

"Jika ditimbang antara Khauf (ketakutan) orang mukmin dan harapannya, maka keduanya akan seimbang."

“Kamu tidak akan mendapatkan kebaikan, hingga kamu manafkahkan harta yang menjadi kesenangan kalian.”

“Aku berlindung kepada Allah dari payahnya ujian, kecuali ujian yang membawa kemuliaan di sisi Allah.”

Demikian dijelaskan Syekh Nawawi al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement