Jumat 16 Aug 2024 15:58 WIB

Polisi akan Panggil Suga BTS atas Insiden Berkendara dalam Keadaan Mabuk

Rekaman CCTV Suga BTS mengendarai skuter listri saat mabuk telah dirilis.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Suga BTS. Polisi Korea Selatan dikabarkan akan memanggil member BTS, Suga, untuk kasus mengemudi dalam keadaan mabuk.
Foto: BigHit
Suga BTS. Polisi Korea Selatan dikabarkan akan memanggil member BTS, Suga, untuk kasus mengemudi dalam keadaan mabuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi Korea Selatan dikabarkan akan memanggil member BTS, Suga, untuk pemeriksaan setelah dia tertangkap mengemudikan skuter listrik dalam keadaan mabuk. Pada Kamis (15/8/2024), polisi mengumumkan bahwa mereka sedang mengatur jadwal panggilan untuk pemeriksaan.

“Sekarang tinggal pengaturan jadwal panggilan penyelidikan, dan kami sedang mengoordinasikan jadwalnya,” kata kepolisian Seoul, seperti dilansir Allkpop, Jumat (16/8/2024).

Baca Juga

Sehari sebelumnya, rekaman CCTV yang menunjukkan Suga mengendarai skuter listrik dan terjatuh saat berkendara di trotoar juga telah dirilis. Dalam video CCTV tersebut, Suga tampak terjatuh begitu ia berbelok ke kiri menuju pintu masuk kompleks apartemen dengan helmnya langsung terlepas.

Petugas polisi yang berpatroli di area tersebut mencium bau alkohol dan melakukan tes breathalyzer. Hasilnya diketahui kandungan alkohol dalam darah Suga lebih dari 0,2 persen-yang merupakan batas di mana SIM akan dicabut.

“Skuter listrik yang dikendarai Suga memiliki kecepatan tertinggi 30 km/jam, dan diklasifikasikan sebagai sepeda bermotor, bukan perangkat mobilitas pribadi, sehingga dapat dikenai tuntutan pidana,” kata polisi.

Sementara itu, beberapa penggemar BTS, terutama Army internasional, melayangkan kecaman terhadap kritikus budaya Korea Selatan, Jung Min-jae, setelah komentarnya tentang insiden mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI) yang melibatkan Suga. Dalam sebuah wawancara dengan The Korea Times, Jung memberikan pandangannya mengenai insiden tersebut.

Jung Min-jae mengatakan meskipun pelanggaran ini dianggap serius di Korea Selatan, namun posisi Suga di BTS relatif aman. Menurut dia, kemungkinan besar agensi BTS tidak akan mengeluarkan Suga. Ia juga menjelaskan respons terhadap pelanggaran mengemudi dalam keadaan mabuk cenderung berbeda secara signifikan di luar negeri, di mana sentimen publik mungkin tidak separah di Korea.

Jung juga menyoroti terkait sentimen di Korea Selatan yang semakin memburuk karena Suga diduga memberikan informasi yang menyesatkan. Karenanya menurut Jung, polisi perlu mengklarifikasi kembali pernyataan Suga.

“Kita masih harus menunggu hasil investigasi polisi. Namun, Suga tidak hanya mengemudi dalam keadaan mabuk, namun juga berulang kali memberikan penjelasan yang menyesatkan, yang membuat para penggemar Korea sangat kecewa,” kata Jung.

Menyusul pernyataan kritikus budaya tersebut, para penggemar internasional menyerang kritikus tersebut dengan menyangkal bahwa Suga tidak berbohong. Banyak di antara penggemar menuliskan kecaman kepada pemerhati budaya Korea tersebut.

“Kami menuntut agar Anda menarik kembali pernyataan Anda, menuduh Suga ‘berulang kali memberikan penjelasan yang menyesatkan’, menuduhnya berbohong meskipun dia terbukti mengatakan yang sebenarnya! Malu lah karena telah mencemarkan nama baik 'Kebanggaan Bangsa' berdasarkan kebohongan media Korea sebagai seorang kritikus,” kata seorang penggemar seperti dilansir Allkpop.

Jung Min-jae juga mengungkapkan bahwa penggemar internasional juga menyerbu media sosial istrinya untuk menyerang pasangan tersebut.

“Mereka bahkan sampai mencari Instagram istri saya dan meninggalkan komentar. Untungnya, saya dan istri saya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini, tapi tetap saja rasanya mengganggu. Mengapa Suga harus mengemudi di bawah pengaruh dan menyebabkan semua kekacauan ini di mana-mana? Apakah begitu sulit untuk menjalani kehidupan yang layak dan mengikuti hukum dengan benar?” kata Jung Min-jae.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement