REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa berkeyakinan ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara "Belitung Sea Kayak Expedition 2024" akan mempromosikan potensi pariwisata bahari yang dimiliki oleh Negeri Laskar Pelangi.
"Dengan adanya ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara ini akan membantu mempromosikan potensi pariwisata bahari yang dimiliki oleh Belitung," katanya saat melepas sembilan pedayung ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara "Belitung Sea Kayak Expedition 2024" di Sheraton Resort, Sijuk, Minggu.
Dirinya bersyukur Belitung bisa dipilih sebagai lokasi ekspedisi kedua Dayung Jelajah Nusantara yang sebelumnya juga telah dilaksanakan di Flores, Nusa Tenggara Timur pada 2023 lalu.
Ia mengatakan, ada tiga harapan dari ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara di Belitung yang pertama adalah meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat terhadap lingkungan, kedua kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahunnya sehingga bisa dilaksanakan dan dipromosikan lebih lanjut.
"Kemudian ketiga melalui kegiatan ini ke depannya diharapkan ada perlombaan kayak mengelilingi Pulau Belitung baik level nasional atau internasional," ujarnya.
Disampaikan Mikron, Belitung sudah diakui dan ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) karena memiliki keunikan geologi, biodiversitas (keanekaragaman hayati), dan budaya.
"Semoga ekspedisi ini dapat mempromosikan lebih jauh pulau Belitung sehingga akan lebih ramai wisatawan yang datang ke sini," katanya.
Ketua Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara, Yoppi Saragih mengatakan ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara bertujuan mengeksplorasi keindahan alam, kekayaan budaya, adat istiadat, maupun kearifan lokal yang dimiliki oleh Belitung.
"Kemudian selanjutnya adalah meningkatkan promosi potensi pariwisata bahari yang dimiliki oleh Pulau Belitung," ujarnya.
Ia mengatakan, sebelumnya pada Agustus sampai Oktober 2023, Dayung Jelajah Nusantara telah melakukan ekspedisi pertamanya dengan mengelilingi Pulau Flores sejauh 1.059 kilometer selama 55 hari.
"Selanjutnya kami akan mengelilingi Pulau Belitung sebagai ekspedisi kedua dengan tujuan untuk mengenal pesisir Belitung mengamati kehidupan sosial, budaya, serta ekosistem flora dan fauna di daerah yang kami lalui selama 28 hari dengan jarak 450 kilometer," katanya.