Senin 19 Aug 2024 15:47 WIB

Menggapai Optimisme dengan Berdoa

Kita layak optimistis karena pintu rahmat-Nya selalu terbuka menyambut doa tulus.

Orang berdoa (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Orang berdoa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Betapa sering kita dikecewakan oleh perhitungan, prediksi, atau janji-janji muluk manusia? Padahal, sebagai seorang Muslim hendaknya kita berserah diri kepada Allah. Percayakan sepenuhnya pada Allah Ta'ala.

Melalui doa, berembuklah tentang beban, kesulitan, dan kegembiraan kita pada Zat Yang Mahapantas menampung beragam keluhan.

Baca Juga

Yakinlah, ketika kita mulai mengucapkan doa, sesungguhnya kita sedang mewujudkan penyelesaian atas masalah atau krisis yang membelit kita.

Alquran menyatakan, "Dan Rabb-mu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu" (QS 40: 60).

Maka, tak ada alasan bagi orang Mukmin untuk pesimis dalam menghadapi galaunya hidup ini, dan dalam kondisi apa pun. Selain sabar dan terus-menerus bekerja, keinginan yang tulus untuk berdoa pun merupakan kekayaan yang tiada terbatas bagi kita.

Kita layak optimistis. Sebab, kita punya Allah Yang Mahakaya. Pintu rahmat-Nya selalu terbuka untuk menyambut doa-doa yang kita ucapkan.

Doa adalah formula yang paling mudah demi menyelesaikan beragam kesulitan kita; ilham saja bisa mengajarkan kita berdoa. Doa juga merupakan jalan keluar yang paling murah, tanpa harus mempertaruhkan apa pun dari kita, kecuali kesediaan kita untuk menyambut perintah Allah dan beriman kepada-Nya (QS al-Baqarah: 186).

Dan, itu pun tak lain demi kebahagiaan kita semata. Rasulullah SAW adalah sosok pribadi yang paling pantas meraih kebahagiaan ini, karena segala aktivitas hidup dan kesehariannya riuh dengan doa dan doa.

Nabi Muhammad SAW sangat piawai menjalin doa dan perilaku. Tak ada perikehidupan beliau yang sepi dari doa.

Kalau doa merupakan juru bicara yang paling jujur dari ketaatan dan kepasrahan total manusia kepada Allah, maka Rasulullah adalah komunikator yang paling ulung sepanjang sejarah peradaban umat manusia.

Ada beberapa orang yang doanya tidak tertolak, seperti dikutip dari sejumlah hadis berikut.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Anas bin Malik RA, "Tiga orang yang tidak akan tertolak (doanya), yaitu; doa orang tua bagi anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir” (HR Al-Baihaqy).

Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa ragu lagi, yaitu; doa bapak, doa musafir, dan doa dari orang yang teraniaya."

"Doa yang paling cepat dikabulkan ialah doa seseorang bagi yang lainnya sedang kedua mereka berjauhan” HR Abu Daud dan Turmudzi).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement