Selasa 20 Aug 2024 21:13 WIB

Bisnis Remitansi BSI Meningkat 10 Persen, Transaksi Tembus Rp 50 Triliun

BSI mencatat volume transaksi remitansi sebanyak 1 juta transaksi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana gedung Bank Syariah Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gedung Bank Syariah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat bisnis remitansi (remittance) tumbuh 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2024, didorong oleh tingginya transaksi masyarakat Indonesia di luar negeri terutama saat awal tahun, Idul Fitri dan musim haji. Hingga Juni 2024, BSI mencatat volume transaksi remitansi sebanyak 1 juta transaksi, dengan nilai menembus Rp 50 triliun. Transaksi tersebut didominasi oleh transaksi inbound dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Adapun transaksi outbound didominasi oleh transaksi non-perorangan yang ditujukan ke Saudi Arabia, China, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di benua Eropa. SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, mengatakan bahwa aktivitas remitansi BSI terus meningkat seiring layanan bisnis yang lengkap, mulai dari BSI Mobile, Cash Management System (CMS), maupun kerja sama dengan mitra yang ada di luar negeri.

Baca Juga

"Kini nasabah semakin mudah mengirimkan uang ke Indonesia melalui loket-loket atau aplikasi remitansi milik mitra BSI yang dapat tiba di rekening tujuan secara realtime," kata Saut, Selasa (20/8/2024).

Untuk memperkuat bisnis remitansi, BSI memiliki hubungan baik dengan puluhan bank koresponden dan mitra perusahaan remitansi guna memudahkan nasabah bertransaksi. Selain itu, untuk pengiriman uang dari luar negeri, nasabah bisa menggunakan layanan remitansi BSI melalui lokasi gerai-gerai atau aplikasi digital mitra. Saat ini BSI telah memiliki mitra di berbagai negara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) misalnya Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan lainnya.

Saut menambahkan, untuk optimalisasi fee based income dari bisnis remitansi, BSI terus menggali potensi dan kebutuhan nasabah untuk transaksi inbound maupun outbound dengan skema Business to Business (B2B) maupun Business to Customer (B2C), yakni transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pembayaran internasional.Sedangkan untuk memperkuat layanan digital ini, BSI menggunakan Application Programming Interface (API) yang terintegrasi sehingga memudahkan nasabah bertransaksi dimanapun dan kapanpun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement