REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dikisahkan, Umar bin Khattab Radhiayalahu anhu mulai merasa bosan dengan tingkah-laku seorang laki-laki. Sebab laki-laki tersebut selalu berkunjung ke rumah Umar bin Khattab, agar dia selalu dibantu oleh Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab berkata kepada laki-laki itu, "Hai lelaki, apakah kamu hijrah ke rumah Tuhan atau ke rumah Umar? Pergilah dan bacalah Alquran, lalu ambilah pelajaran-pelajaran dalam Alquran yang dapat membuatmu tidak butuh lagi untuk pergi ke rumah Umar."
Lelaki itu pun pergi. Telah berbulan-bulan dia tidak datang lagi dan Umar bin Khattab pun tidak pernah melihatnya. Hingga akhirnya Umar bin Khattab mendapatkan informasi bahwa lelaki itu telah menjauhi masyarakat. Dia kini berada di suatu tempat yang sunyi untuk beribadah. Di samping itu, dia memohon pertolongan kepada Tuhan agar diberi taufik untuk berusaha mencari rezeki yang halal dan memohon agar kebutuhan hidupnya dipenuhi oleh Allah SWT.
Umar bin Khattab kemudian mengunjungi laki-laki itu, lalu berkata kepadanya, "Aku rindu bertemu denganmu dan kedatanganku ini hanya ingin tahu tentang keadaanmu sekarang. Katakanlah, apa kiranya yang menyebabkanmu menjauh dan lari dari kami?"
Lelaki itu menjawab, "Aku telah membaca Alquran, dan Alquran telah membuatku tidak membutuhkan Umar dan keluarganya."
Umar bin Khattab bertanya lagi, “Ayat manakah yang telah kau baca itu, sehingga kau seperti ini?"
Lalaki itu menjawab, “Ketika aku membaca Alquran dan sampai pada ayat ini."
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ
Di langit terdapat pula (hujan yang menjadi sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. (QS Az-Zariyat Ayat 22)
Tafsir Kementerian Agama menjelaskan arti ayat tersebut di langit yang sangat luas itu terdapat pula sebab-sebab datangnya rezeki kamu seperti cahaya matahari yang menerangi jagat, hujan yang menyuburkan tanah, angin yang bertiup sepoi-sepoi dan selain itu terdapat juga apa yang telah dijanjikan Allah melalui Rasul-Nya kepadamu.
Lelaki itu berkata, "Aku berkata kepada diri sendiri. Ternyata, rezekiku ada di langit, tetapi aku selalu mencarinya di bumi. Sungguh aku adalah lelaki yang buruk." Dilansir dari buku 40 Kisah Keagungan Alquran karya Musthafa Muhammadi (Ahwazi) yang diterjemahkan Yusuf Anas diterbitkan Oorina, 2008.
Mungkin, hikmah yang disampaikan dari kisah ini, saat berusaha mencari rezeki tetap berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT, tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT karena Allah SWT yang memberikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya.
Awalnya, Umar bin Khattab menyuruh lelaki itu membaca Alquran. Setelah lelaki itu membaca Alquran dan memahami artinya, lelaki tersebut mendapatkan sebuah petunjuk terkait sumber rezeki semuanya dari Allah SWT, manusia diwajibkan untuk berusaha, berdoa dan bertawakal dalam iman dan takwa.