REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Survei LSI Denny JA menyebutkan mayoritas warga Sulawesi Tenggara menginginkan adanya perubahan. Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Andi Sumangerukka – Hugua memiliki elektabilitas tertingi di kalangan millennial maupun Gen Z.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, mengatakan, hampir mutlak sebesar 95,6% menyatakan sangat besar dan cukup besar menginginkan adanya perubahan. Sedangkan yang menyatakan kurang besar atau tidak besar sama sekali sebesar 2,8%. “Mayoritas pemilih ingin ada perubahan di Sultra,” kata Ikrama, dalam siaran pers, Senin (2/9/2024).
Survei ini dilakukan melalui tatap muka pada 10 - 17 Agustus 2024. Survei menggunakan 800 responden di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 3.5 %.
Terkait dengan politik uang, menurut Ikrama, sebanyak 57,1% menganggap pemberian uang adalah sesuatu yang tidak wajar. Sedang yang menganggap sebagai hal wajar (35,9 %).
Mayoritas pemilih sebesar 58,5% menilai aspek kemampuan kepala daerah menjadi pertimbangan utama memilih pemimpin, ketimbang aspek kepribadian sebesar 20,2% dan kesamaan latar belakang sebear 15,2%.
Dalam simulasi posisi suara pasangan calon gubernur wakil gubernur pilihan warga Sultra, Pasangan Andi Sumangerukka – Hugua meraih dukungan tertinggi sebesar 34,5%. Angka ini melampaui angka psikologis 30% plus satu.
Posisi berikutnya secara berturut-turut Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (24,5%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (20,2%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (6,4%). Sementara yang belum memutuskan pilihan sebesar 14,4%.
Dukungan terhadap Andi Sumangerukka – Hugua di kantong pemilih Islam mencapai 35.5%. Di posisi kedua sebesar Tina-Ihsan (24,1 %), Lukman Abunawas-La Ode Ida (19,2%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (6,4%). Sedangkan di pemilih non-Islam tertinggi di raih Lukman Abunawas-La Ode Ida sebesar 43,4%. Diikuti berturut-turut Tina Nur Alam – Ihsan Taufik (33,4%), Andi Sumangerukka – Hugua (11,3%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (5,3%).
Keunggulan Andi Sumangerukka – Hugua juga terjadi di kantong pemilih generasi milenial dan Gen Z, yang populasi sebesar 47,5%). Andi Sumangerukka – Hugua unggul di segmen pemilih millennial umur 30-39 tahun sebesar 37,3%. Diikuti pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (24,2%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (20,6%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (7,1%).
Segmen pemilih muda umur di bawah 29, pasangan Andi Sumangerukka – Hugua ikut unggul dengan dukungan sebesar 31,9%. Diikuti Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (21,2%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (21,1%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar (8,1%). “Tentunya dukungan pemilih mudah dan millennial sangat menentukan dalam pilkada nanti,” papar Ikrama.
Pasangan Andi Sumangerukka – Hugua, kata Ikrama juga unggul di semua profesi. Misalnya di kalangan emak-emak atau ibu rumah tangga. Pasangan ini unggul sebesar 34,3%. Posisi berikutnya secara Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (27%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (16,9%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar (5,2%).
Untuk profesi petani dan peternak, pasangan Andi Sumangerukka – Hugua unggul dukungan 35,4%. Posisi berikutnya Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (32,8%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (19%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (3,7%).
Di segmen profesi, Wiraswasta Andi Sumangerukka – Hugua ikut unggul dengan dukungan sebesar 32,5%. Di posisi kedua ada pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (24,1%). Selanjutnya Lukman Abunawas-La Ode Ida (21,3%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar (3,1%).
Di kalangan nelayan, Andi Sumangerukka – Hugua memimpin dengan dukungan sebesar 29,6% . Diikuti Lukman Abunawas-La Ode Ida (24,1%), Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (18,6%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar sebesar 0%. “Angka nol bukan berarti tidak ada namun angkanya kecil. Bahkan jika ditambahkan margin of error,” ungkap Ikrama.