Senin 16 Jun 2025 12:54 WIB

Mahasiswa Cyber University Temukan Makna Inovasi dan Kolaborasi Selama Magang di Bank Raya

Magang ini menjadi perjalanan pembentukan karakter dan pola pikir.

Mahasiswa Cyber University, Mutiaraningtyas magang di Bank Raya melalui CLP 3+1.
Foto: Cyber University
Mahasiswa Cyber University, Mutiaraningtyas magang di Bank Raya melalui CLP 3+1.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Program Studi Digital Entrepreneur (Kewirausahaan) Cyber University, Mutiaraningtyas, membagikan pengalaman inspiratifnya selama magang di PT Bank Raya Indonesia Tbk, anak perusahaan BRI Group.

Ia masuk di Divisi Human Capital, bagian Information System and Services. Ini menjadi babak penting dalam perjalanan profesionalnya sebagai calon digital entrepreneur buatnya.

Sebagai The First Fintech University in Indonesia, Cyber University mendorong mahasiswanya terjun langsung ke dunia industri teknologi dan keuangan. Mutiaraningtyas menjadi contoh nyata kolaborasi dunia pendidikan dan korporasi dapat membuka wawasan baru dan memperkaya pengalaman belajar.

“Bank Raya bukan sekadar tempat kerja, melainkan green world yang hidup, sebuah ekosistem yang mendorong ide-ide segar, inovasi berkelanjutan, dan kesadaran akan pentingnya dampak sosial,” ujar Mutiara dalam keterangan Senin (16/6/2025).

Ia menggambarkan atmosfer kerja di Bank Raya sebagai lingkungan kolaboratif yang mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional.

Selama magang, Mutiara tidak hanya dilibatkan dalam kegiatan operasional, tetapi juga dipercaya menjadi pemateri dalam dua sesi Sharing Session antar-divisi, pengalaman yang meningkatkan kepercayaan dirinya sebagai intern.

“Saya sangat beruntung mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional luar biasa. Dukungan penuh dari seluruh tim membuat saya termotivasi untuk selalu memberikan kontribusi terbaik,” ungkapnya.

Sebagai bagian BRI Group yang dikenal sebagai salah satu “Digital Attacker” dalam transformasi perbankan digital, Bank Raya memperlihatkan kepada Mutiara, dunia korporasi kini sangat dinamis dan terbuka terhadap inovasi.

Transformasi digital tidak hanya terlihat dari sistem kerja, tetapi juga dari budaya organisasi yang progresif dan kolaboratif. “Pengalaman ini membuka mata saya, menjadi digital entrepreneur bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak dan perubahan,” tambahnya.

Magang ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi menjadi perjalanan pembentukan karakter dan pola pikir. Mutiara membawa pulang lebih dari sekadar keterampilan teknis. Ia membawa semangat untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menjadi agen perubahan bagi Indonesia.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang diusung Cyber University, pengalaman Mutiara menjadi bukti nyata integrasi pendidikan tinggi dan industri melahirkan talenta digital yang siap bersaing dan memberi kontribusi nyata di era ekonomi digital.

Zaenal Arief, Ketua Prodi Digital Entrepreneur Cyber University mengatakan melalui Company Learning Program (CLP), mahasiswa Cyber University tak hanya menjalani magang tetapi benar-benar menjadi gerbang masuk dan pengalaman berharga di industri sebelum mereka lulus.

“Maka jangan heran kalau lulusan Cyber University, terutama di Prodi Digital Entrepreneur mudah kerja bahkan sudah keterima kerja sebelum mereka wisuda. Kami punya program CLP (Company Learning Program) 3+1. Itu jadi langkah nyata Cyber University sebagai solusi masa depan anak bangsa,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement