Senin 02 Sep 2024 15:49 WIB

LSI Denny JA: Pasangan ASR-Hugua Miliki Elektabilitas Tertinggi di Pilgub Sultra

Mayoritas warga Sultra inginkan adanya perubahan.

Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, memaparkan hasil survei Pilkada Sulawesi Tenggara.
Foto: istimewa/doc humas
Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, memaparkan hasil survei Pilkada Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  – Survei LSI Denny JA menyebutkan mayoritas warga Sulawesi Tenggara menginginkan adanya perubahan.  Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Andi Sumangerukka – Hugua memiliki elektabilitas tertingi di kalangan millennial maupun Gen Z.

Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, mengatakan, hampir mutlak sebesar 95,6% menyatakan sangat besar dan cukup besar menginginkan adanya perubahan. Sedangkan yang menyatakan kurang besar atau tidak besar sama sekali sebesar 2,8%. “Mayoritas pemilih ingin ada perubahan di Sultra,” kata Ikrama, dalam siaran pers, Senin (2/9/2024).

Survei ini dilakukan melalui tatap muka pada 10 - 17 Agustus 2024. Survei menggunakan 800 responden di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 3.5 %.

Terkait dengan politik uang, menurut Ikrama, sebanyak 57,1% menganggap pemberian uang adalah sesuatu yang tidak wajar. Sedang yang menganggap sebagai hal wajar (35,9 %).

Mayoritas pemilih sebesar 58,5% menilai aspek kemampuan kepala daerah menjadi pertimbangan utama memilih pemimpin, ketimbang aspek kepribadian sebesar 20,2% dan kesamaan latar belakang sebear 15,2%.

Dalam simulasi posisi suara pasangan calon gubernur  wakil gubernur pilihan warga Sultra, Pasangan Andi Sumangerukka – Hugua meraih dukungan tertinggi sebesar 34,5%. Angka ini melampaui angka psikologis 30% plus satu.

Posisi berikutnya secara berturut-turut Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (24,5%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (20,2%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (6,4%). Sementara yang belum memutuskan pilihan sebesar 14,4%.

Dukungan terhadap Andi Sumangerukka – Hugua di kantong pemilih Islam mencapai 35.5%. Di posisi kedua sebesar Tina-Ihsan (24,1 %), Lukman Abunawas-La Ode Ida (19,2%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (6,4%). Sedangkan di pemilih non-Islam tertinggi di raih Lukman Abunawas-La Ode Ida sebesar 43,4%. Diikuti berturut-turut Tina Nur Alam – Ihsan Taufik (33,4%), Andi Sumangerukka – Hugua (11,3%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (5,3%).

Keunggulan Andi Sumangerukka – Hugua  juga terjadi di kantong pemilih generasi milenial dan Gen Z, yang populasi sebesar 47,5%). Andi Sumangerukka – Hugua unggul di segmen pemilih millennial umur 30-39 tahun sebesar 37,3%. Diikuti  pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (24,2%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (20,6%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (7,1%).

Segmen pemilih muda umur di bawah 29, pasangan Andi Sumangerukka – Hugua ikut unggul dengan dukungan sebesar 31,9%. Diikuti Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (21,2%),  Lukman Abunawas-La Ode Ida (21,1%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar (8,1%). “Tentunya dukungan pemilih mudah dan millennial sangat menentukan dalam pilkada nanti,” papar Ikrama.

Pasangan Andi Sumangerukka – Hugua, kata Ikrama juga unggul di semua profesi. Misalnya di kalangan emak-emak atau ibu rumah tangga. Pasangan ini unggul sebesar 34,3%. Posisi berikutnya secara Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (27%),   Lukman Abunawas-La Ode Ida (16,9%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar (5,2%).

Untuk profesi petani dan peternak, pasangan Andi Sumangerukka – Hugua unggul dukungan 35,4%. Posisi berikutnya Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (32,8%), Lukman Abunawas-La Ode Ida (19%), dan Ruksamin-Syafei Kahar (3,7%).

Di segmen profesi, Wiraswasta Andi Sumangerukka – Hugua ikut unggul dengan dukungan sebesar 32,5%. Di  posisi kedua ada pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (24,1%). Selanjutnya  Lukman Abunawas-La Ode Ida (21,3%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar (3,1%).

Di kalangan nelayan, Andi Sumangerukka – Hugua memimpin dengan dukungan sebesar 29,6% . Diikuti   Lukman Abunawas-La Ode Ida (24,1%), Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan (18,6%), dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar sebesar 0%. “Angka nol bukan berarti tidak ada namun angkanya kecil. Bahkan jika ditambahkan margin of error,” ungkap Ikrama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement