Selasa 03 Sep 2024 20:26 WIB

PANDI: Masih Rendahnya Literasi Digital Jadi Tantangan Besar

PANDI gencar melakukan literasi digital agar masyarakat mendapatkan kesempatan.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Jaringan internet (ilustrasi).
Foto: Www.freepik.com
Jaringan internet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 18 tahun berkiprah di dunia digital, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) tak hanya berperan sebagai penyelenggara yang bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan Penyelenggaraan Sistem Elektronik Nama Domain, tapi juga ingin memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. 

Berkolaborasi dengan Mitra Registrar, KADIN serta Institusi Pendidikan, PANDI tahun ini telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 15.000 peserta yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik, hingga para pelaku UMKM agar bisa Go Digital. Inisiasi ini merupakan komitmen PANDI dalam membangun ekosistem digital di Tanah Air.

Baca Juga

"Masih rendahnya literasi digital di Indonesia menjadi tantangan terbesar negeri ini, oleh karena itu PANDI gencar melakukan literasi digital agar masyarakat mendapatkan kesempatan dan peluang yang lebih besar di era teknologi yang berkembang pesat ini," ujar Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak dalam acara Konferensi Pers HUT PANDI ke-18 di Menara Tendean, Jakarta, Senin (02/09/2024). 

Ia juga berharap kedepannya PANDI bisa lebih merangkul masyarakat lebih luas agar bisa menjembatani kesenjangan digital dan membuka akses yang lebih luas terhadap teknologi. "Sehingga masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan pedesaan bisa berimbang dalam hal keahlian maupun keterampilan digital," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, bahwa nantinya program literasi digital tak hanya sebatas pelatihan, workshop, webinar maupun kunjungan industri, tapi PANDI juga akan memberikan beasiswa pendidikan kepada putra putri terbaik bangsa yang berprestasi. 

"Selain bertujuan mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah karena tidak mampu membiayai pendidikan, Program Beasiswa PANDI ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan visi misi PANDI untuk  berperan aktif dalam pengembangan, riset dan inovasi teknologi internet, serta berkontribusi membangun SDM unggul dan berkualitas di masa depan," kata John.

Bahkan pada Oktober mendatang, PANDI juga akan menggelar IdFest yang bisa menjadi wadah untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan di dalam industri website dan internet untuk berbagi  dan berdiskusi terkait isu terkini seperti AI, blockchain, dan lainnya.  

Di sisi lain, PANDI sebagai anggota kelompok teknis dalam tata kelola Nama Domain dunia mempunyai andil besar untuk memajukan dan menumbuhkan Nama Domain .id yang berimplikasi pada kesuksesan industri dan kelembagaan PANDI, sehingga bisa merepresentasikan komunitas internet di Indonesia sekaligus membawa manfaat lebih besar untuk masyarakat.

Melihat pertumbuhan nama domain .id per Agustus 2024 telah mencapai 955.150, PANDI optimis tahun ini nama domain .id bisa tembus hingga 1,2 juta, sehingga domain .id dapat menjadi tuan rumah di Indonesia dan pemain yang signifikan di global. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement