REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta tim pemenangan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan tidak menggunakan buzzer untuk men-downgrade atau menyerang pasangan cagub dan cawagub lain pada kontestasi Pilgub Jabar 2024. Dedi memastikan bahwa tim pemenangan pasangan Dedi-Erwan pada Pilgub Jabar 2024 sudah terbentuk dan langsung bekerja dalam waktu dua bulan menjelang pemilihan.
"Tim pemenangan kita tidak boleh menyerang orang lain, tidak boleh menggunakan buzzer untuk men-downgrade orang lain, enggak boleh. Kalau kita diserang silakan, kita hanya bertahan saja dan tidak akan menyerang," kata Dedi Mulyadi, di Subang, Sabtu (8/9/2024).
Dedi menyampaikan agar tim pemenangan bisa lebih fokus memperkuat mesin pemenangan dan menjaga suara di masing-masing basis politik, ketimbang membuat acara seremonial di tengah masa kampanye singkat. Nantinya tim pemenangan bekerja secara struktural, menggerakkan mesin partai dan menyusun saksi-saksi yang akan ditempatkan di seluruh tempat pemungutan suara.
Dedi menyampaikan agar tim pemenangannya tidak menggunakan buzzer untuk menyerang pasangan cagub dan cawagub lain, karena diakuinya dengan waktu kampanye singkat kampanye hitam diprediksi akan bermunculan. Ia juga mengingatkan agar tim pemenangannya tidak menyelenggarakan acara-acara yang menyusahkan warga, seperti menggerakkan warga untuk hadir saat kampanye, sementara warga meninggalkan pekerjaannya dan berpanas-panasan.
Saat mendaftar ke KPU Jawa Barat, pasangan Dedi-Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN dan PSI, selain juga mendapatkan dukungan dari sembilan partai politik nonparlemen.