REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah, etika digital menjadi topik yang semakin relevan untuk diperbincangkan. Pentingnya etika di dunia digital, terutama bagi generasi muda yang aktif di dunia maya, menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
Bambang Kelana Simpony, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya, menyampaikan bahwa kemajuan teknologi, terutama media sosial, telah membuka peluang yang luar biasa bagi individu dan organisasi untuk berinteraksi serta berbagi informasi.
Namun, hal ini juga memunculkan tantangan baru, yakni bagaimana menjaga norma dan etika dalam berkomunikasi di ruang digital.
"Media sosial saat ini bukan hanya tempat berbagi momen pribadi, tetapi sudah menjadi platform profesional yang digunakan untuk membangun reputasi dan citra diri. Sayangnya, banyak yang masih belum memahami pentingnya etika digital, terutama di kalangan generasi muda," kata Bambang, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).
Ia menjelaskan bahwa etika digital tidak hanya sebatas perilaku yang baik dan sopan di internet, tetapi juga mencakup tanggung jawab atas informasi yang disebarkan.
"Kita sering melihat fenomena penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Ini adalah contoh kurangnya pemahaman tentang tanggung jawab digital," tambahnya.
Universitas BSI kampus Tasikmalaya, melalui program-program pendidikan di bidang teknologi informasi, terus berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya etika digital.
"Kami di Universitas BSI tidak hanya fokus mengajarkan keterampilan teknis kepada mahasiswa, namun juga mengarahkan mereka untuk menjadi pengguna teknologi yang bijak dan bertanggung jawab," ungkap Bambang.
Menurut Bambang, ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan dalam menjaga etika digital:
1. Menyaring informasi
Pengguna internet, terutama generasi muda, harus mampu menyaring dan memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya ke publik.
2. Menghindari ujaran kebencian
Penggunaan kata-kata yang sopan dan menghindari ujaran kebencian penting untuk menjaga keharmonisan di dunia maya.
3. Privasi dan keamanan data
Setiap individu bertanggung jawab atas data pribadi mereka dan harus memahami pentingnya menjaga privasi, terutama di platform digital yang rentan terhadap pencurian data.
"Kami ingin lulusan Universitas BSI kampus Tasikmalaya menjadi contoh pengguna teknologi yang etis dan bertanggung jawab, karena merekalah yang nantinya akan memimpin di dunia kerja digital," tutup Bambang.