Rabu 11 Sep 2024 18:50 WIB

Penyebab Kabupaten Bandung Diguyur Hujan Hingga Banjir, Ternyata Gara-Gara Ini...

BMKG mengingatkan warga berhati-hati terhadap cuaca ekstrem.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Hujan (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan penyebab terjadi cuaca ekstrem hingga banjir di wilayah Kabupaten Bandung. Kondisi tersebut disebabkan awan konvektif masuk ke wilayah Kabupaten Bandung yang menyebabkan hujan sedang hingga lebat dari sore hingga malam hari.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan hujan sedang hingga lebat yang terjadi Selasa (10/9/2024) sore hingga malam menyebabkan genangan banjir dan luapan air di beberapa titik wilayah Kabupaten Bandung. Banjir terjadi di Jalan Andir-Katapang, Rancamanyar, Dayeuhkolot dan Baleendah.

"Awan konvektif memasuki wilayah Kabupaten Bandung mulai pukul 16.00 WIB hingga Kamis (11/9/2024) dini hari. Kondisi ini mengindikasikan terjadi hujan sedang hingga lebat pada sore hingga malam hari," ucap dia, Rabu (11/9/2024).

Teguh juga mengingatkan agar masyarakat wapada terhadap cuaca ekstrem hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan kilat petir. Biasanya cuaca ekstrem terjadi pemanasan kuat pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB ditandai awan gelap. Karena itu, Teguh pun mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup.

Teguh juga menyarankan agar warga menghindari pohon dan tiang listrik, tempat terbuka dan tinggi saat terjebak hujan yang datang bersama petir. "(Sebaiknya) Mematikan alat komunikasi sementara waktu dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan," ungkap dia.

Tak hanya itu, BMKG juga mengimbau masyarakat di pegunungan waspada terhadap hujan yang terjadi terus menerus. Sebab berpotensi terjadi longsor.

"Dua hari ke depan, berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten Bandung," kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan sebagian wilayah di Kabupaten Bandung mengalami banjir akibat hujan yang mengguyur sejak Selasa (10/9/2024) kemarin. Petugas saat ini masih melakukan pendataan terhadap titik-titik banjir.

"Dari informasi detail sedang ditelusuri tapi kelihatan yang biasa tergenang banjir misal Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot dan Katapang sebagian sebagian tidak terlalu besar," ucap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2024).

Banjir pun, Uka mengatakan tidak memutus arus lalu lintas kendaraan roda dua dan empat sementara waktu. Ia menyebut hujan turun merata di wilayah Bandung Raya sejak Selasa (10/9/2024) kemarin.

"Lalu lintas kendaraan roda dua dan roda empat berjalan normal tidak menyebabkan terhambat," kata Uka.

Hasil penjelasan BMKG, Uka mengatakan saat ini musim masih berada di musim kemarau. Namun, perubahan kondisi cuaca seringkali terjadi dan perlu diwaspadai.

"Kalau melihat agenda kebencanaan musim hujan bulan Oktober-November," kata Uka.

Uka mengimbau masyarakat tetap waspada selama di perjalanan khususnya saat musim hujan. Selain itu, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk berhati-hati dikhawatirkan hujan besar terjadi.

Tidak hanya itu, mereka yang tinggal di pengunungan untuk berhati-hati terhadap potensi bencana longsor. Sebab perubahan kondisi tanah di musim kemarau yang kering menjadi basah saat hujan.

"Semua sama-sama mewaspadai di lingkungan masing-masing dan diharapkan saluran air agar dilakukan pembersihan sampah agar jangan sampai saluran air tersumbat oleh sampah bisa menyebabkan banjir atau longsor," kata Uka.

Uka menambahkan saat ini petugas BPBD di lapangan tengah berada di masing-masing wilayah banjir. Mereka tengah melakukan assesmen termasuk mendata kebutuhan para warga terdampak oleh banjir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement