Jumat 13 Sep 2024 08:40 WIB

Dansatgas: Program Strategis Nasional di Merauke Bukan Proyek Swasta

Pemerintah melihat Merauke memiliki potensi yang luar biasa sumber daya pertaniannya.

Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani.
Foto: Republika.co.id
Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani mengunjungi masyarakat Kampung Wogikel dan Wanam, Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Kamis (12/9/2024). Kedatangan Rizal untuk mensosialisasikan program strategis lumbung pangan nasional. Hal itu terkait pembangunan satu juta hektar sawah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Dalam pertemuan dengan warga, Rizal menyampaikan, pembangunan satu juta hektare sawah di Merauke termasuk Program Strategis Nasional. Dia menyebut, program itu bukan investasi atau proyek dari swasta, melainkan semuanya dibiayai dan dikerjakan oleh negara.

Baca Juga

"Program Stragegis Nasional dilakukan di Merauke karena pemerintah melihat Merauke memiliki potensi yang luar biasa sumber daya pertaniannya. Lahannya luas dan datar, subur, airnya juga melimpah, cuaca juga sangat mendukung untuk budi daya padi sepanjang tahun," ujar Rizal dalam siaran di Jakarta, Jumat (13/9/2024).

Menurut dia, Program Strategis Nasional pembangunan satu juta hektare dilakukan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat pedalaman Papua Selatan, khususnya di Merauke. Rizal menyebut, pembukaan lahan baru dipastikan memberikan dampak positif, termasuk lapangan pekerjaan baru.

Tidak hanya itu, kata Rizal, pembangunan sawah juga diikuti hadirnya infrastruktur jalan dan jembatan, serta fasilitas umum dan sosial. Dalam audiensi dengan warga Kampung Wogikel dan Wanam, Mayjen Rizal didampingi Sekretaris Ditjen PSP Kementan RI Hermanto, Kakesbangpol Kabupaten Merauke Rahmadayanto, dan ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) serta sejumlah tokoh adat lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement