Sabtu 14 Sep 2024 12:05 WIB

Fenomena Hate Following, Benci tapi Kok Tetap Di-follow?

Mengikuti orang yang tak kita sukai terus-menerus bisa menimbulkan perasaan negatif.

Mengikuti akun media sosial yang tidak kita sukai di media sosial atau hate following (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Mengikuti akun media sosial yang tidak kita sukai di media sosial atau hate following (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital yang semakin modern, media sosial menjadi salah satu pilar utama dalam interaksi manusia. Dengan jutaan orang berbagi kehidupannya secara online, tidak jarang muncul berbagai fenomena sosial yang menarik untuk diamati.

Salah satu fenomena yang belakangan ini mendapatkan perhatian adalah hate following. Hate following merujuk pada tindakan mengikuti akun media sosial seseorang yang sebenarnya tidak kita sukai, hanya untuk mengawasi dan mungkin mengkritik atau menghakimi konten yang mereka unggah.

Baca Juga

Istilah ini agak kontradiktif, mengingat media sosial pada dasarnya menawarkan kita kebebasan untuk mengikuti orang atau akun yang kita minati dan yang memberikan kita nilai positif. Namun, realitanya, ada orang-orang yang justru mengikuti akun-akun yang mereka anggap menjengkelkan atau kontroversial.

Hate following bisa memberikan dampak yang signifikan, baik bagi individu yang melakukannya maupun bagi yang menjadi target. Apa saja?

Dampak pada Pelaku Hate Following

-Gangguan kesehatan mental: Mengikuti seseorang yang tidak kita sukai terus-menerus dapat menimbulkan stres, marah, dan perasaan negatif lainnya. Perasaan-perasaan ini, jika dibiarkan berlarut-larut, dapat mengganggu kesehatan mental secara keseluruhan.

-Membuang waktu berharga: Menghabiskan waktu untuk mengamati kehidupan orang yang tidak kita sukai adalah aktivitas yang tidak produktif. Waktu dan energi yang dihabiskan bisa lebih baik dialokasikan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Dampak pada Target Hate Following

-Gangguan emosional: Menjadi target hate following sering kali diiringi dengan kritik pedas dan komentar negatif yang dapat menggoyahkan stabilitas emosional individu tersebut.

-Dampak pada reputasi: Serangan berulang dari hate followers dapat merusak reputasi seseorang di mata publik dan mengurangi citra positif yang telah dibangun.

Cara Mengatasi Hate Following

Untuk menghindari dampak negatif dari hate following, baik pelaku maupun target dapat mengambil langkah-langkah berikut:

1. Refleksi diri

Bagi pelaku hate following, penting untuk terlebih dahulu melakukan refleksi diri. Cobalah memahami alasannya mengapa kita mengikuti orang yang tidak disukai. Mungkin masalah sebenarnya ada pada diri sendiri dan bukan pada orang lain.

2. Unfollow dan block

Tidak ada kewajiban untuk mengikuti semua orang di media sosial. Jika sering merasa terganggu oleh postingan seseorang, lebih baik segera unfollow atau block akun tersebut. Langkah ini dapat membantu mengurangi stres dan perasaan negatif.

3. Manajemen waktu di media sosial

Batasi waktu yang dihabiskan di media sosial. Tentukan durasi yang wajar dan berpegang teguh pada aturan tersebut. Hal ini dapat membantu meminimalisir peluang untuk terlibat dalam hate following.

4. Kontrol interaksi

Bagi target hate following, penting untuk menjaga interaksi yang sehat di media sosial. Gunakan fitur-fitur seperti mute, restrict, atau hide comments yang disediakan oleh platform untuk menjaga kebersihan halaman sosial media.

5. Dukungan profesional

Jika dampak emosional dan mental dari hate following sudah sangat mengganggu, tidak ada salahnya mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor.

*Artikel ini dibuat oleh AI dan telah diverifikasi Tim Redaksi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement