Selasa 17 Sep 2024 11:00 WIB

Sebelum Isra dan Mi’raj, Apakah Rasulullah dan Umat Islam Sudah Sholat?

Rasulullah mengajarkan bagaimana cara sholat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Sholat. Ilustrasi
Foto: Canva
Sholat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umum diketahui bahwa sholat lima waktu pertama kali diterima dan diwajibkan kepada umat Islam sejak Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra dan Mi’raj. Isra dan Mi’raj terjadi pada 27 Rajab tahun kedua sebelum hijrah atau sekitar tahun ke-11 kenabian Rasulullah SAW.

Apakah sebelum Isra dan Mi’raj, Nabi Muhammad SAW dan umat Islam sudah melaksanakan sholat? Dalam buku Sirah Nabawiyah yang ditulis Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, dijelaskan bahwa ada ulama yang berpendapat umat Islam sudah diperintahkan sholat pada waktu pagi dan petang sebelum terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj.

Baca Juga

Di antara wahyu yang pertama-tama turun adalah perintah sholat. Muqatil bin Sulaiman berkata, "Allah mewajibkan sholat dua rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada petang hari pada awal Islam, yang didasarkan pada firman Allah ini.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ

Faṣbir inna wa‘dallāhi ḥaqquw wastagfir liżambika wa sabbiḥ biḥamdi rabbika bil-‘asyiyyi wal-ibkār(i).

Bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, mohonlah ampun untuk dosamu, dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi! (QS Gafir Ayat 55)

Ibnu Hajar menerangkan, sebelum Isra' Nabi Muhammad SAW sudah pernah sholat, begitu pula para sahabat. Tetapi terdapat perbedaan pendapat, adakah sholat yang diwajibkan sebelum ada kewajiban sholat lima waktu ataukah tidak? Ada yang berpendapat, yang diwajibkan pada masa itu adalah sholat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya matahari.

Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari jalan Ibnu Luhai'ah secara maushul dari Zaid bin Haritsah, bahwa pada awal-awal turunnya, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan mengajarkan wudhu kepada beliau. Seusai wudhu, beliau mengambil seciduk air lalu memercikan ke kemaluan. Ibnu Majah juga meriwayatkan hal ini dengan makna yang serupa. Juga diriwayatkan dari Al-Barra bin Azib dan Ibnu Abbas di hadits Ibnu Abbas, dan hal itu termasuk kewajiban yang pertama diturunkan.

Ibnu Hasyim menyebutkan, bahwa jika tiba waktu sholat, Nabi dan para sahabat pergi ke tempat yang terpencil lalu secara sembunyi-sembunyi mengerjakan sholat, agar tidak dilihat kaumnya.

Suatu kali Abu Thalib melihat Nabi Muhammad SAW mengerjakan sholat bersama Ali bin Abu Thalib. Maka Abu Thalib menanyakan sholat itu. Setelah mendapat penjelasan yang cukup memuaskan Abu Thalib menyuruh Nabi Muhammad SAW dan Ali agar menguatkan hati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement