Kamis 19 Sep 2024 11:34 WIB

PGN Kembangkan Jargas di Industri Pariwisata Bersama ITDC

ITDC berharap jaringan gas masuk ke berbagai wilayah anak usaha seperti INU

Melanjutkan komitmen pembangunan infrastruktur Jaringan Gas Bumi (Jargas) ke berbagai wilayah di Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merambah ke segmen industri pariwisata.
Foto: PGN
Melanjutkan komitmen pembangunan infrastruktur Jaringan Gas Bumi (Jargas) ke berbagai wilayah di Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merambah ke segmen industri pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melanjutkan komitmen pembangunan infrastruktur Jaringan Gas Bumi (Jargas) ke berbagai wilayah di Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merambah ke segmen industri pariwisata. PGN mewujudkannya melalui penandatanganan Nota Kesepahamaman Kerja Sama Pengembangan Jargas untuk Pelanggan Hotel dan Restoran dengan Anak Perusahaan Injourney Tourism Development Corporation, PT ITDC Nusantara Utilitas (INU) pada awal September lalu.

PGN dalam hal ini diwakili oleh Hedi Hedianto selaku General Manager Sales and Operation Region III PGN dan INU diwakili oleh AA Istri Ratna Dewi selaku President Director. Turut disaksikan oleh Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini.

“Ini adalah awal untuk pemenuhan target pembangunan jargas baik pipeline maupun beyond pipeline. Mudah-mudahan dapat menjadi kerja sama ini dapat diteruskan ke level yang lebih nyata. Selain itu, dapat berkontribusi yang lebih baik untuk PGN dan INU sebagai bentuk sinergi BUMN, dalam hal ini antara Pertamina Group dengan ITDC,” ujar Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini.

Adapun tujuan kesepakatan ini untuk menjajaki potensi dalam perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan penyediaan gas bumi di kawasan yang dikelola oleh INU untuk memenuhi kebutuhan energi bagi para pengguna di sektor pariwisata khususnya segmen perhotelan, restoran atau lainnya yang terkait. Kawasan yang dikelola INU diantaranya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, NTB dan Golo Mori di Manggarai Barat, NTT.

Kedua wilayah ini termasuk dalam lingkup kerja sama dengan PGN dan sebelumnya telah dicanangkan oleh Pemerintah untuk menjadi sentra destinasi pariwisata internasional serta ditargetkan untuk dilakukan pembenahan atas wilayahnya.

Implementasi lainnya juga dapat dilakukan dalam bentuk optimalisasi bersama atas aset yang dimiliki atau melakukan sinergi bisnis lain yang dapat memberikan manfaat dan menguntungkan para pihak.

AA Istri Ratna Dewi selaku President Director mengungkapkan bahwa di wilayah Nusa Dua sudah lebih dahulu terpadang oleh jaringan gas termasuk instalasinya. Ia sangat berharap gas bumi dapat disediakan di wilayah operasi INU lainnya, sehingga bisa mengulang success story di Nusa Dua. Salah satunya di kawasan Mandalika yang saat ini sedang bertumbuh, ada potensi yang bisa dijajaki untuk pengembangan jaringan gas bumi di sana.

“Kerja sama PGN dengan INU akan diawali dengan study kelayakan terlebih dahulu. Wilayah SOR 3 terbentang dari Jawa Tengah, Kalimantan hingga Indonesia Timur dan sudah ada tim, sehinga secara day to day bisa lebih siap untuk berkoordinasi,” tambah Hedi Hedianto selaku General PGN Manager Sales and Operation Region III.

Sampai dengan semester 1-2024 PGN telah melayani 3.154 pelanggan industri dan komersial, 2.017 pelanggan kecil dan 816.063 pelanggan rumah tangga. Dengan terbukanya potensi baru di kawasan ekonomi khusus terutama di sektor pariwisata tentunya dapat mendukung pertumbuhan jumlah pelanggan gas bumi dan penetrasi wilayah yang baru.

Membuka potensi baru untuk pemerataan pemakaian gas bumi nasional merupakan target PGN dalam era transisi energi yang berkelanjutan. PGN berharap agar kedepannya bentuk kerjasama semacam ini dapat semakin meningkat sehingga akan lebih memudahkan masyarakat untuk menerima manfaat dari konsumsi gas bumi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement