Sabtu 21 Sep 2024 11:28 WIB

Moody’s Ratings: Pembiayaan Syariah Ungguli Pembiayaan Konvensional 

Profitabilitas bank syariah di negara GCC akan tetap kuat selama 12 bulan ke depan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Moody's memperkirakan bahwa profitabilitas bank syariah di negara GCC akan tetap kuat selama 12 hingga 18 bulan ke depan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Moody's memperkirakan bahwa profitabilitas bank syariah di negara GCC akan tetap kuat selama 12 hingga 18 bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dinilai berhasil mempromosikan industri keuangan syariah yang lebih luas. Hal ini tercermin dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk yang sesuai dengan syariah di seluruh kawasan GCC yang akan terus memacu pertumbuhan pembiayaan syariah, yang akan melampaui pertumbuhan bank-bank konvensional.

“Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, komitmen pemerintah untuk memperkuat industri keuangan syariah yang lebih luas, dan meningkatnya permintaan akan produk-produk yang sesuai dengan syariah di kawasan GCC akan terus memacu pertumbuhan keuangan syariah, melampaui rekan-rekannya yang konvensional,” ujar Asisten Wakil Presiden dan Analis di Moody's Badis Shubailat dikutip dari Zawya, Sabtu (21/9/2024).

Baca Juga

Menurut laporan Moody's Ratings, perbankan syariah memiliki penetrasi pasar tertinggi di Arab Saudi sebesar 85 persen, dengan potensi pertumbuhan yang signifikan di Uni Emirat Arab (UAE), Oman, Kuwait, dan Qatar. Lembaga pemeringkat dari Arab Saudi tersebut juga menyebut adanya peluang pertumbuhan yang sangat besar mengingat kebutuhan pembiayaan program Visi 2030 pemerintah.

Moody's juga memperkirakan bahwa profitabilitas bank syariah di negara GCC akan tetap kuat selama 12 hingga 18 bulan ke depan. Lembaga tersebut mengaitkan profitabilitas yang kuat dari bank syariah di Teluk dengan peningkatan aktivitas komersial yang didorong oleh upaya pemerintah untuk mendiversifikasi ekonomi di seluruh GCC.