Ahad 22 Sep 2024 09:40 WIB

Adopsi Digital Semakin Luas, Generasi Muda Diajak Ciptakan Perdamaian

penetrasi internet meningkat pada awal tahun 2024.

Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Internet of Things (IoT).
Foto: Freepk
Ilustrasi Internet of Things (IoT).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG - Generasi muda Indonesia disebut harus berperan aktif bersama pemerintah melakukan upaya-upaya menjaga perdamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan paham terorisme. Karena itulah keberadaan Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPTRI) sangat penting untuk melawan narasi terorisme dengan menyebarkan konten dan narasi-narasi perdamaian, persatuan, toleransi, dan kearifan lokal, baik secara daring maupun luring.

"Duta Damai Bali yang baru terbentuk harus bisa menjadi yang terbaik dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian, persatuan, toleransi, kearifan lokal, baik di Bali khususnya, dan seluruh Indonesia,” ujar Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPTRI Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo saat mengukuhkan Duta Damai Provinsi Bali di The Stones Hotel, Kuta, Badung, Bali, Kamis (12/9/2024). Duta Damai Provinsi Bali adalah duta damai ke-19, setelah sebelumnya BNPTRI telah membentuk duta damai di 18 provinsi seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Deputi 1 BNPTRI mengungkapkan, bahwa pengukuhan Duta Damai Bali ini adalah momen penting dalam upaya bersama mencegah penyebaran paham radikal terorisme yang marak mengancam keutuhan NKRI.

“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis penulisan, desain komunikasi visual, informasi teknologi semata-mata, tapi lebih dari itu, duta damai merupakan investasi dalam bentuk generasi muda yang mampu berdiri sebagai benteng perdamaian di dunia digital dan nyata melalui kreativitas dan keterampilan adik-adik yang diperolah. Kami yakin bahwa kalian dapat berkontribusi besar dalam menyebarkan pesan damai, toleransi, harmoni, dan menerima perbedaan,” papar Roedy.