Kamis 26 Sep 2024 06:31 WIB

Mengenal Beasiswa Tamba Samba, Buat yang Ingin Menuntut Ilmu di Kampus Ternama AS

Upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia tak bisa dilakukan pemerintah saja.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Lida Puspaningtyas
Dari kiri - kanan: Michelle Julianne Soeryajaya (William & Lily Foundation), Giovanna Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Gabriella Thohir (Yayasan Mochamad Thohir),  Roland Wiryawan (AUSCI), setelah berdiskusi dengan awak media terkait Program Beasiswa TAMBA & SAMBA, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).
Foto: Frederikus Bata
Dari kiri - kanan: Michelle Julianne Soeryajaya (William & Lily Foundation), Giovanna Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Gabriella Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Roland Wiryawan (AUSCI), setelah berdiskusi dengan awak media terkait Program Beasiswa TAMBA & SAMBA, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Mochamad Thohir dan Willyam & Lily Foundation terus menunjukkan aksi nyata dalam upaya memunculkan individu berkualitas tinggi. Bekerja sama dengan Alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI) mereka meluncurkan program beasiswa TAMBA (Thohir Marshall MBA) dan SAMBA (Soeryadjaya Marshall MBA).

Kerja sama tersebut berlangsung selama lima tahun. Dimulai dari Agustus 2023 lalu. Dalam perjanjian awal, total 10 orang terpilih bakal dikirim menjalani studi magister (S2) International Business Education and Research (IBEAR) MBA selama setahun di University of Southern California (USC), Marshall School of Business, Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

"Mungkin salah satu yang membuat kita sangat tertarik mendukung program beasiswa ini, dari dulu yang selalu ditanamkan opa saya adalah pentingnya pendidikan," kata Giovanna Thohir, sosok yang kini dipercaya mengurusi Yayasan Mochamad Thohir Foundation saat berdiskusi dengan sejumlah media perihal Beasiswa TAMBA & SAMBA, di lantai 17 Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

Pendidikan, jelas dia salah satu kunci sukses dalam menjalani kehidupan. Apalagi jika tempat menimba ilmu masuk kategori terbaik. Tentunya bakal menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif.

Giovanna sendiri merupakan alumni USC. Ia mengetahui kualitas universitas tersebut. Targetnya apa yang mereka lakukan bisa membantu memunculkan para pebisnis handal yang berkontribusi positif untuk Indonesia.

Gabriella Thohir menambahkan. Ia menyinggung perihal program studi IBEAR. Ini merupakan program MBA yang intensif karena waktu belajarnya hanya setahun.

"Kita mengingatkan mereka untuk kembali ke Indonesia dan bekerja selama lima tahun di Indonesia (setelah lulus)," ujar Gabby yang juga saat ini mengurusi Yayasan Mochamad Thohir.

Ini periode kedua program beasiswa TAMBA & SAMBA. Tepatnya untuk tahun ajaran 2025-2026. Dibuka mulai tanggal 1 Juli - 30 September 2024. Program ini bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada profesional dan entrepreneur Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri ke salah satu sekolah bisnis terbaik di AS.

Setelah mengirim tiga profesional dan entrepreneur pada periode pertama (tahun ajaran 2024-2025), di periode kedua ini (tahun ajaran 2025-2026), TAMBA dan SAMBA akan mengirimkan dua kandidat lagi.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Mochamad Thohir, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir menekankan pentingnya aspek pendidikan dalam menentukan masa depan sebuah bangsa. Boy menyebut upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) tak bisa dilakukan pemerintah semata.

Itulah mengapa Boy bersama Pendiri William & Lily Foundation, Edwin Soeryadjaya membuat program beasiswa TAMBA) dan SAMBA ini. Merela ingin memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk menimba ilmu di tempat yang juga terbaik. Boy mengatakan program ini bertujuan mencetak calon pemimpin bangsa ke depan.

"Kalau PAUD dan beasiswa dalam negeri, kita sudah banyak sekali lewat Adaro dan Saratoga. Khususnya yang ini (SAMBA dan TAMBA) memang tujuannya untuk menciptakan Indonesia future leader," ucap Boy.

Boy menilai karakter kepemimpinan berwawasan global dapat membantu Indonesia memenangkan persaingan dengan negara lain. Boy mengatakan hal ini pun telah dilakukan Singapura yang gencar mengirimkan mahasiswanya kuliah di Negeri Paman Sam.

"Soal pendidikan, seluruh dunia mengakui keunggulan AS dan Inggris karena sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Saya berharap bisa ikut membantu menciptakan future leader yang punya wawasan internasional," lanjut Boy.

Boy berharap para kandidat terpilih nanti juga bisa menjadi entrepreneur yang membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Boy mengatakan hal ini pun telah diterapkan banyak alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI).

Boy menyampaikan isu lapangan kerja menjadi tantangan bagi Indonesia. Menurut Boy, AUSCI memiliki kemampuan besar untuk menekan tingginya tingkat pengangguran melalui berbagai jenis usaha ke depan.

Wakil Sekretaris Umum AUSCI, Roland Wiryawan menegaskan IBEAR adalah program MBA intensif. Sebuah kesempatan berharga bagi semua yang terpilih. Ini satu-satunya beasiswa yang mendapat dukungan penuh dari alumni. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement