Senin 30 Sep 2024 15:41 WIB

Bappenas Siapkan Kolaborasi Ziswaf Indonesia Emas 2045

Visi tersebut tidak akan pernah bisa dicapai jika hanya bertumpu pada pemerintah.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Foto: Dok Bappenas
Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA —Dalam rangka percepatan dan pengembangan SDM unggul untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kedeputian PMMK Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Assalam Fil Alamin (ASFA) Foundation menggelar Seminar Nasional berteman "Investasi Pendidikan untuk Pembangunan Bangsa: “Gerakan Filantropi Menyiapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045” di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (30/9/2024). 

Dalam sambutannya, Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Didik Darmanto mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 perlu adanya kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa. Menurut dia, visi tersebut tidak akan pernah bisa dicapai jika hanya bertumpu pada sumber daya yang dimiliki pemerintah. 

Baca Juga

"Karena itu, kami di Kedeputian Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan di bawah kepemimpinan Prof Amich Alhumami sedang menyiapkan program Kolaborasi Ziswaf Indonesia Emas 2045," ujar Didik. 

Dengan program kolaborasi Ziswaf ini, kedepannya diharapkan ada sinergi antara pemerintah dan gerakan filantropi, yang memadukan program Ziswaf dengan program pembangunan. 

Didik menjelaskan, program Ziswaf Indonesia Emas 2045 setidaknya akan berfokus pada empat bidang. Pertama, yaitu bidang pendidikan untuk memastikan seluruh anak-anak Indonesia bisa mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. 

Kedua, program ini juga akan berfokus pada bidang kesehatan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan yang bermutu. "Yang ketiga adalah bidang perumahan dan pemukiman untuk memastikan tersedianya perumahan dan pemukiman yang layak huni dan juga tentunya sehat. Dan yang terakhir bidang keberdayaan masyarakat dan perlindungan sosial," kata Didik. 

Dengan adanya kolaborasi antara lembaga filantropi dengan program pemerintah, kata dia, diharapkan gerakan filantropi akan bisa lebih memberikan dampak bagi pembangunan. 

"Karena adanya keterpaduan program dan juga keterpaduan basis data, sehingga yang menjadi sasaran yang akan kita selesaikan dalam pembangunan itu juga dikerjakan secara bersama-sama oleh gerakan filantropi," jelas dia. 

Didik berharap, seminar nasional ini dapat menjadi wadah pertukaran gagasan dan ide, serta menjadi tempat untuk memperkuat komitmen kolaborasi antar elemen bangsa melalui gerakan filantropi yang dipadukan dengan program pembangunan pemerintah. 

"Untuk itu sebagai wujud nyata kolaborasi antara gerakan filantropi dengan program pembangunan, pada kesempatan ini nanti, Kementerian PPN/ Bappenas bersama dengan Asfa Foundation akan melakukan pengandatanganan nota kesepahaman, kerjasama dalam upaya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Didik. 

Melalui forum ini, Didik juga mendorong hal serupa dari seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan Bappenas untuk menuntaskan upaya meningkatkan kualitas SDM. "Semoga melalui seminar ini, sinergi dan kolaborasi pemerintah dengan lembaga filantropi dapat semakin kokoh untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," ucap Didik.

Seminar ini dihadiri sejumlah tokoh nasional, seperti Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Prof Amich Alhumami, serta mantan Menteri Keuangan Indonesia, Fuad Bawazier. Seminar nasional ini juga dihadiri langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement