Rabu 02 Oct 2024 11:56 WIB

Dunia Farmasi Terus Berinovasi, Ini Berbagai Bentuk Dukungan PAFI

PAFI memberikan penuh terhadap inovasi dunia farmasi

Seorang petugas merapikan obat-obatan di salah satu apotek (ilustrasi). PAFI memberikan penuh terhadap inovasi dunia farmasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Seorang petugas merapikan obat-obatan di salah satu apotek (ilustrasi). PAFI memberikan penuh terhadap inovasi dunia farmasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Perkembangan ilmu farmasi saat ini semakin pesat, didorong oleh kemajuan teknologi yang memberikan peluang besar untuk inovasi dalam pengobatan.

Teknologi farmasi memungkinkan munculnya metode pengobatan yang lebih efektif, aman, dan efisien. Di tengah dinamika ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) berperan penting dalam mendukung dan mendorong penerapan teknologi farmasi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Baca Juga

PAFI, sebagai organisasi profesi yang menaungi para ahli farmasi, berkomitmen untuk mendukung inovasi pengobatan berbasis teknologi farmasi.

Dukungan ini tidak hanya terbatas pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan para anggotanya, tetapi juga pada kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa teknologi farmasi dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan.

Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan manfaat dari teknologi yang berkembang pesat ini, terutama dalam hal pengobatan yang lebih personal, cepat, dan akurat.

Ketua Umum PAFI Pusat, Budi Djanu Purwanto, mengatakan organisasi profesi itu resmi dibentuk pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta sebagai wadah yang mengumpulkan seluruh tenaga farmasi yang berdedikasi di bidangnya.

“Sebagai sebuah organisasi profesi, PAFI tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya ahli farmasi tetapi juga sebuah gerakan untuk meningkatkan peran sektor farmasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Inovasi teknologi dalam farmasi

Teknologi telah merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam dunia farmasi. Berbagai inovasi telah muncul, seperti pengembangan obat berbasis bioteknologi, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam diagnosis dan pemberian resep, hingga teknologi nano yang memungkinkan penghantaran obat secara lebih efektif.

Inovasi-inovasi ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan hasil pengobatan dan mengurangi risiko efek samping.

Masih menurut Budi, penggunaan kecerdasan buatan misalnya, dapat membantu apoteker dalam menganalisis interaksi obat, dosis yang tepat, hingga memberikan rekomendasi berdasarkan riwayat medis pasien.

Selain itu, teknologi berbasis aplikasi juga semakin umum digunakan untuk memantau kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat sesuai resep. Hal ini tentunya berpotensi mengurangi tingkat kegagalan pengobatan akibat ketidakpatuhan pasien.

Dia menyebutkan PAFI sebagai organisasi yang mengedepankan profesionalisme para apoteker, sangat mendukung pemanfaatan teknologi ini. Melalui berbagai program pelatihan, seminar, dan kegiatan ilmiah, PAFI berupaya membekali anggotanya dengan pengetahuan terbaru terkait inovasi farmasi.

"Tujuannya adalah agar apoteker dapat terus relevan dan menjadi bagian dari revolusi di bidang kesehatan yang berbasis teknologi," ujar dia.

Komitmen PAFI dalam pengembangan profesi

Salah satu bentuk dukungan PAFI terhadap inovasi teknologi farmasi adalah melalui pengembangan dan peningkatan kompetensi anggotanya. PAFI secara rutin menyelenggarakan program pelatihan dan seminar yang berfokus pada penerapan teknologi dalam praktik farmasi.

Hal ini penting, mengingat apoteker harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat memberikan layanan terbaik kepada pasien.

Selain itu, PAFI juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan farmasi dan instansi pemerintah dalam penyusunan kurikulum yang mengintegrasikan teknologi farmasi.

Melalui kolaborasi ini, PAFI berupaya memastikan bahwa calon apoteker sudah dibekali dengan pengetahuan yang cukup terkait penggunaan teknologi dalam pengobatan sebelum mereka terjun ke dunia kerja.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement