Rabu 09 Oct 2024 10:30 WIB

Wow...Ilmuwan Temukan Cara Baru Hentikan Penyebaran Kanker

Tim menemukan bahwa sel imun tertentu yang disebut makrofag alveolar, yang ditemukan di paru-paru, membantu menjaga sel kanker dalam keadaan tidak aktif.

Rep: Impresi Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Impresi Republika
.

Unsplash
Unsplash

Kanker metastasis, tempat kanker menyebar ke berbagai bagian tubuh, adalah penyebab utama kematian akibat kanker.

Meskipun ilmuwan tahu bagaimana sel kanker meninggalkan tumor asli dan menyebar, masih belum jelas mengapa beberapa sel ini berubah menjadi tumor baru—terkadang bertahun-tahun kemudian—sementara yang lain tidak.

Sebuah studi baru dari Montefiore Einstein Comprehensive Cancer Center (MECCC) telah menemukan respons imun alami pada tikus yang menghentikan sel kanker yang berkeliaran ini membentuk tumor baru.

Temuan penting ini dipublikasikan dalam jurnal Cell. “Menghentikan metastasis adalah salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan kanker,” kata Dr. Julio Aguirre-Ghiso, pemimpin studi tersebut.

“Kami yakin penemuan kami dapat menghasilkan cara baru untuk mencegah atau mengobati kanker yang menyebar.”

Tim menemukan bahwa sel imun tertentu yang disebut makrofag alveolar, yang ditemukan di paru-paru, membantu menjaga sel kanker dalam keadaan tidak aktif.

Studi ini difokuskan pada sel kanker payudara yang telah menyebar ke paru-paru.

Sel kanker yang meninggalkan tumor asli dan menyebar ke organ lain dikenal sebagai sel kanker yang menyebar (DCC).

Sebagian dari sel ini segera mulai membentuk tumor baru, sementara yang lain tetap tidak aktif selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan bahaya apa pun.

Tim Dr. Aguirre-Ghiso menemukan bahwa makrofag alveolar di paru-paru bertanggung jawab untuk menjaga sel kanker ini dalam keadaan tidak aktif.

Sel imun ini hidup di paru-paru dan melindungi tubuh dari bakteri dan zat berbahaya.

Penelitian ini menemukan bahwa makrofag alveolar mengirimkan sinyal ke sel kanker, menggunakan protein yang disebut TGF-β2, yang mencegahnya menjadi aktif dan membentuk tumor baru.

Setiap organ memiliki jenis sel imun khusus seperti makrofag alveolar.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sel imun ini mungkin melakukan pekerjaan yang sama di organ lain—menjaga sel kanker tetap tidak aktif dan mencegah metastasis.

Dalam percobaan dengan tikus, tim menemukan bahwa menghilangkan makrofag alveolar menyebabkan lebih banyak sel kanker menjadi aktif, yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan tumor.

Di sisi lain, ketika makrofag hadir, mereka membantu menghentikan penyebaran kanker.

Para peneliti berharap bahwa dengan lebih memahami cara kerja sel-sel imun ini, pengobatan baru dapat dikembangkan untuk mencegah sel-sel kanker "bangun" dan menyebar.

Memperkuat sinyal dari sel-sel imun ini dapat membuat sel-sel kanker tetap tidak aktif dan membantu menghentikan metastasis sepenuhnya. (kpo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement