Jumat 11 Oct 2024 09:07 WIB

Jadi Bapak Kasar di Film Terbaru, Surya Saputra: Ini Bukan Saya Banget

Menurut Surya Saputra, karakter ini sangat bertolak belakang dengan dirinya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Deretan pemain, sutradara, dan produser film
Foto: Dok Republika/Gumanti Awaliyah
Deretan pemain, sutradara, dan produser film

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktor Surya Saputra berbagi pengalamannya dalam memerankan karakter Pras, seorang bapak yang kasar di film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Menurut Surya, karakter ini sangat menantang karena bertolak belakang dengan kepribadiannya.

Baca Juga

“Pras ini bukan saya banget. Saya paling enggak bisa main fisik, bentak-bentak sama keluarga apalagi perempuan,” kata Surya dalam konferensi pers di XXI Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Namun demikian, Surya mengaku jatuh cinta dengan cerita yang diangkat di film ini, karenanya dia menerima tawaran untuk terlibat di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Selain itu, Surya juga merasa film ini bisa menjadi upaya untuk melawan Toxic Masculinity yang masih melekat di masyarakat.

Istilah toxic masculinity sendiri adalah suatu tekanan budaya bagi kaum pria untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu. Istilah ini umumnya dikaitkan dengan nilai-nilai yang dianggap harus ada di dalam diri seorang pria, misalnya pria tidak boleh mengeluh, pria harus menunjukkan kekuatan, kekuasaan, dan pantang mengekspresikan emosi.

Seperti yang terjadi pada karakter Pras, kata Surya, pria sering kali menanggung masalahnya sendiri dan pantang mencurahkan isi hatinya. Alhasil, ketika beban yang dipikul terlampau berat, akhirnya meluapkan masalah kepada keluarganya sendiri.

“Pras ini kan punya masalah sebetulnya, tapi dia denial, akhirnya dia meluapkan masalah itu ke keluarganya. Di sini pesannya adalah laki-laki juga gak apa-apa kok menangis, mengungkapkan masalahnya. Jangan takut dianggap lemah, biar nggak jadi kayak Pras gini,” kata Surya.

Sebagai informasi, film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis mengikuti kisah Tari (Prilly Latuconsina), yang setelah kakaknya meninggalkan rumah, harus berjuang sendirian untuk menyelamatkan Ibunya (Dominique Sanda) dari ayahnya (Surya Saputra) yang abusive. Tari yang sejak kecil menyimpan banyak sekali trauma, sudah tidak mampu menahan beban ini. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental yang juga bergabung di support group yang sama, Tari berusaha melewati trauma yang ia punya.

Film arahan Reka Wijaya ini juga dibintangi oleh Widi Mulia sebagai Nina, Ummi Quary sebagai Ica, Kristo Immanuel sebagai Agoy, Gracia JKT48 sebagai Sarah, dan Antonio Blanco sebagai Dimas. Ide cerita film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita. Sementara skenario ditulis oleh Junisya Aurelita.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement