Jumat 11 Oct 2024 14:51 WIB

Mandiri Looping for Life, Cara Bank Mandiri Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

Bank Mandiri menghadirkan Giant Box untuk donasi baju yang sudah tidak terpakai.

Bank Mandiri mengajak lebih dari 45 ribu karyawannya (Mandirian) untuk ikut serta dalam aksi nyata menjaga lingkungan melalui inisiatif Mandiri Looping For Life.
Foto: Bank Mandiri
Bank Mandiri mengajak lebih dari 45 ribu karyawannya (Mandirian) untuk ikut serta dalam aksi nyata menjaga lingkungan melalui inisiatif Mandiri Looping For Life.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih dalam semangat perayaan ulang tahun ke-26, Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya terhadap praktik keberlanjutan. Khususnya, dalam Mandiri Karnaval 2024, Bank Mandiri mengajak lebih dari 45 ribu karyawannya (Mandirian) untuk ikut serta dalam aksi nyata menjaga lingkungan melalui inisiatif Mandiri Looping For Life.

Dengan semangat kolektif, dalam puncak perayaan HUT ke-26 tersebut, puluhan ribu karyawan Bank Mandiri dari Jabodetabek ikut berpartisipasi dalam berbagai aktivitas menarik yang mengusung tema keberlanjutan ini. Antara lain, Bank Mandiri menghadirkan Giant Box untuk donasi baju yang sudah tidak terpakai lagi hingga didaur ulang menjadi merchandise baru.

Baca Juga

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan Inisiatif keberlanjutan tercermin dalam kampanye Mandiri Looping for Life yang diadakan kali ini. Daur ulang pakaian misalnya, tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah tekstil, melainkan juga untuk mengurangi emisi karbon.

Alexandra menambahkan acara yang dihelat di Jakarta International Stadium (JIS) ini menjadi bukti komitmen Bank Mandiri pada upaya pelestarian lingkungan. Menurutnya, setiap karyawan Bank Mandiri juga berperan penting dalam praktik keberlanjutan perusahaan. “Kami percaya bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar dia berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (11/10/2024).

Menurut Alexandra, setiap pakaian yang didonasikan hingga didaur ulang, memiliki ceritanya masing-masing. Dia menginginkan aksi itu bisa menjadi cerita yang menebar inspirasi, sehingga pesan-pesan keberlanjutan bisa terus beredar di tengah masyarakat.

“Hal ini dapat berkontribusi terhadap pengurangan limbah tekstil, maupun membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung masa depan yang lebih hijau nantinya,” kata Alexandra.

Bukan cuma itu, Inisiatif daur ulang ini sejalan dengan penerapan prinsip Environment Social and Governance (ESG) yang ditetapkan oleh Bank Mandiri, terutama pilar Sustainability Beyond Banking yang mencakupi pencapaian Sustainable Development Goals dan ekosistem maupun operasional bisnis yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, Mandiri Looping for Life juga merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Bank Mandiri untuk membangun bisnis yang lebih berkelanjutan. Dengan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, Bank Mandiri telah berhasil mengurangi jejak karbon, menghemat penggunaan energi, serta mendukung pengembangan masyarakat sekitar.

Mandiri Looping For Life sudah dimulai sejak awal tahun ini, mulai dari inisiatif pembuatan seragam bahan kain daur ulang untuk Bank Mandiri cabang Singapura, serta topi dari kain daur ulang untuk pemenang Mandiri Jogja Marathon 2024, dan program-program besar lain ke depannya.

Alexandra mengatakan kegiatan Mandiri Mandiri Looping For Life merupakan upaya mewujudkan visi Bank Mandiri sebagai “Indonesia’s Sustainability Champion.” Dia berharap melalui inisiatif Mandiri Looping for Life, semakin banyak orang yang terinspirasi untuk hidup lebih ramah lingkungan.

“Kami berharap masyarakat dapat ikut menjadi bagian dalam gerakan #LoopingForLife, bersama-sama kita bisa mengubah limbah menjadi manfaat nyata dan berdampak baik terhadap lingkungan,” ungkap dia.

Kepedulian terkait masalah limbah, juga turut dilakukan Bank Mandiri melalui berbagai program TJSL yang difokuskan untuk pengelolaan sampah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya melalui program Mandiri Pilah Sampah, Bank Mandiri telah memberdayakan 10 Bank Sampah di Jakarta selama satu tahun dan berhasil menggaet lebih dari 1.044 nasabah.

Dari jumlah tersebut, setidaknya Bank Sampah kelolaan Bank Mandiri berhasil mengelola sampah non organik mencapai lebih dari 87,5 ton, sampah organik 7,2 ton, serta minyak jelantah seberat 926 kilogram (kg). Tak berhenti di situ, Bank Mandiri juga Mandirian untuk mengambil inisiatif bersih-bersih di beberapa kegiatan lewat program bertajuk Aksi Bersih Mandiri.

Melalui Aksi Bersih Mandiri, Mandirian bersama dengan masyarakat relawan peduli sampah ini konsisten melakukan bersih-bersih sampah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kala Timnas Sepakbola Indonesia berlaga. Alexandra menjelaskan, gerakan ini menjadi salah satu wujud TJSL perseroan dan Mandirian dalam menjaga kebersihan kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

“Dalam menjaga kelestarian lingkungan, kami sadar bahwa hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, untuk itu kami terus mengajak masyarakat dan banyak pihak untuk ikut terlibat. Kami harap pengelolaan sampah yang efisien dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan mencerminkan nilai keberlanjutan bagi masyarakat,” ujar Alexandra.

Tidak cuma itu, Bank Mandiri juga menginisiasi pemasangan reverse vending machine (RVM) atau mesin penukaran sampah botol plastik di beberapa titik kantor operasionalnya. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kawasan perkantoran Bank Mandiri bebas dari pencemaran sampah plastik. Hasilnya, Hingga Juni 2024, mesin RVM Bank Mandiri telah mencatat 4.679 transaksi dengan total 30,3 ribu botol plastik yang terkumpul, mencapai berat 566,7 kg.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement