JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan, sejatinya peran komando kewilayahan adalah sebagai ujung tombak TNI AD dalam menyukseskan program pemerintah dan membantu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat. Dia menyebut, penilaian publik terhadap TNI yang semakin positif merupakan hasil dari kontribusi aparat teritorial.
Menurut dia, aparat tidak hanya menjaga kondusivitas wilayah, tetapi juga berperan aktif dalam membantu masyarakat. "Komando kewilayahan adalah kekuatan utama dalam membangun kedekatan dengan rakyat, memastikan program unggulan TNI AD berjalan efektif, serta menjaga keamanan di perbatasan," ujarnya di hadapan 418 peserta Apel Danrem dan Dandim Tahun 2024 di Auditorium Mandiri Corporate University, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024).
Maruli menjelaskan, tugas utama TNI AD mencakup penyiapan daerah pangkal perlawanan, pengamanan perbatasan darat. Selain itu, pengembangan kekuatan dengan menambah satuan penyangga di daerah rawan, satuan bantuan tempur, kesehatan, serta zeni tempur untuk percepatan dan pemerataan pembangunan di wilayah.
Maruli pun menekankan pentingnya program unggulan, seperti Manunggal Air, Ketahanan Pangan, dan Bersatu Dengan Alam, yang berfokus kepada pembinaan teritorial sebagai bagian dari implementasi Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Karena itu, ia mengajak seluruh danrem dan dandim untuk terus berinovasi, menjalin hubungan dekat dengan tokoh masyarakat yang berpengaruh serta menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah.
Secara khusus, Maruli meminta agar mereka memberi dukungan dan perhatian yang lebih pada Babinsa, khususnya yang bertugas di daerah terpencil dan pulau terluar. Usai pengarahan, ia memberikan penghargaan kepada 21 prajurit TNI AD yang berprestasi dalam membangun dan membina masyarakat di wilayahnya, serta kepada pemenang lomba karya tulis teritorial.