REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy menghadiri Roundtable Discussion Reformasi Kaderisasi di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta pada Jumat (11/10/2024). Saat memasuki Auditorium KH Ahmad Dahlan, Muhadjir bertemu Sekretaris Umum Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti dan Anggota Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Muhammadiyah Amich Alhumami (Cak Amich).
“Ini calon menteri,” ujar Muhadjir menggerakkan jemarinya mengarah kepada Cak Amich. “Saya calon mantan menteri,” lanjut Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi bisnis dan ekonomi.
Ketika duduk bersama di hadapan hadirin, Muhadjir kembali menyebut Amich sebagai calon menteri untuk kedua kalinya. Setelah itu dia memaparkan rencana pengembangan amal usaha Muhammadiyah yang akan menguatkan bisnis retail dan pengelolaan tambang.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti menyebut Amich sebagai kader Muhammadiyah yang lama berkecimpung dalam perencanaan pembangunan, terutama terkait pembangunan pendidikan nasional. Belum lama ini, jebolan International Development Studies (IDS) University of Sussex Inggris tersebut meluncurkan desain Manajemen Talenta Nasional (MTN) yang sudah dinantikan Presiden Joko Widodo.
Pada Kamis (10/10/2024) Amich bersama Kepala BAPPENAS Suharso Monoarfa, perwakilan sejumlah kementerian, meluncurkan Peta Jalan Pendidikan Nasional. Peta jalan ini merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan acuan strategis bagi kementerian/lembaga/daerah, serta pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Mas Amich kan di BAPPENAS, siapa yang setingkat direktur di sana yang kader Muhammadiyah?” tanya Mu’ti.
Di hadapan puluhan pimpinan majelis lembaga dan biro di lingkungan PP Muhammadiyah, Mu’ti menegaskan penguatan kaderisasi. Bahkan sedini mungkin, hal itu sudah dilakukan. “Seperti manajemen talenta yang belum lama ini diresmikan, ya Mas Amich” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Mu’ti juga menjelaskan kader Muhammadiyah harus tersebar di berbagai bidang: birokrasi pemerintahan, politik, swasta, slot gacor hari ini dan lainnya. Mereka diharapkan membawa nilai-nilai kemuhammadiyahan ke lingkungan tempat mereka berkhidmah.
Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Islami (MKSDI) Muhammadiyah Irfan Islami menyebut Amich Alhumami sebagai salah satu kader terbaik Muhammadiyah. Irfan menilai, dari sisi kapasitas Amich layak jadi menteri pendidikan. "Beliau di Bappenas sudah deputi. Jadi dari sisi karir sudah layak, pasti melalui proses panjang," katanya.
Irfan berharap, pengisian Kementerian Pendidikan tidak hanya kedepankan sisi politik tapi profesionalisme. "Sehingga sejalan dengan keinginan beliau (Prabowo) yang ingin membentuk kabinet zaken."