Ahad 13 Oct 2024 16:13 WIB

Cerita Mencekam Naomi Bertahan Hidup Setelah 2 Hari Tersesat di Gunung Slamet

Selama di gunung, ponsel Naomi mati.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Gunung Slamet
Foto: Antara
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wajah Naomi Daviola Setyani (17 tahun) masih tampak lelah ketika awak media bertamu ke rumahnya di daerah Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (9/10/2024) siang. Sehari sebelumnya, Naomi baru saja ditemukan setelah hilang selama dua hari saat mendaki Gunung Slamet.

Meski wajahnya masih terlihat lelah, Naomi bersedia menceritakan pengalamannya bertahan di Gunung Slamet selama hilang dua hari. Naomi mengungkapkan, awalnya dia memperoleh informasi tentang pendakian bersama ke Gunung Slamet dari platform TikTok. Dia pun tertarik ikut dengan membayar Rp70 ribu.

Naomi mengatakan, sebelum memutuskan ikut pendakian ke Gunung Slamet, dia sudah mempunyai pengalaman mendaki, yakni ke Gunung Ungaran dan Andong. Sejak dua pekan sebelum waktu pendakian ke Gunung Slamet, Naomi rutin melakukan latihan fisik seperti lari.

"Emang saya Fomo (fear of missing out). Tapi saya bukan Fomo yang kayak naik-naik atau turun gitu saja. Saya harus pastikan fisik saya kuat. Yang kedua, bawaan saya tuh harus sesuai sama medan yang saya lalui," kata Naomi.

Naomi juga mengaku orang tuanya sudah memberinya izin untuk mengikuti kegiatan pendakian bersama Gunung Slamet. Waktu pendakian Naomi adalah Sabtu, 5 Oktober 2024. Dia berangkat pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB dari Semarang ke Pos Bambangan di Purbalingga. Naomi pergi sendiri mengendarai sepeda motor.

Dia tiba di Pos Bambangan sekitar pukul 21.00 WIB. Berbeda dengan informasi yang sempat beredar, menurut Naomi, peserta pendakian bersama itu berjumlah lebih dari 40 orang. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok. Naomi masuk ke kelompok tiga yang berjumlah tujuh orang.

Pada Sabtu pukul 23.45 WIB, Naomi dan kelompoknya memulai pendakian. Sementara ketua atau penanggung jawab kegiatan pendakian bersama, mendaki bersama kelompok terakhir atau kelompok empat.

Naomi mengungkapkan, dia dan kelompoknya tiba di puncak Gunung Slamet pada Ahad, 6 Oktober 2024, sekitar pukul 12:00 WIB. "Kita bener-bener banyak istirahatnya," ujar siswi SMKN 3 Kota Semarang tersebut.

Naomi mengatakan, dia sampai ke puncak bersama tiga anggota kelompoknya. Sementara tiga orang lainnya sudah terlebih dulu tiba di puncak, lalu turun. Setelah sempat menikmati suasana puncak, Naomi dan tiga orang lainnya akhirnya memutuskan turun.

Naomi mengungkapkan, dalam perjalanan turun, dia mencoba mengikuti seoarang lelaki berambut pirang yang berjalan lebih dulu. "Saya pikir saya bisa nyusul mas-mas yang berambut pirang ini. Tapi ternyata saya enggak kuat. Akhirnya saya milih berhenti di tengah-tengah," ucapnya.

Pada momen itu, Naomi masih sempat melihat dua orang anggota kelompoknya, seorang lelaki dan perempuan, yang berjalan di belakangnya. Namun ketika menengok lagi, kedua orang anggota kelompok Naomi sudah tak tampak lagi.

Pada momen tersebut kepanikan segera menyerang Naomi. "Saya teriak-teriak minta tolong," kata Naomi.

Bukannya istirahat, Naomi memutuskan untuk terus berjalan...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement