Selasa 15 Oct 2024 18:03 WIB

Sunah Rasulullah pada Waktu Maghrib

Rasulullah SAW mengajarkan sunah yang dapat dilakukan ketika waktu maghrib.

Sunah Nabi Ketika Waktu Maghrib (ilustrasi)
Foto: pxhere
Sunah Nabi Ketika Waktu Maghrib (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu maghrib ditandai dengan tenggelamnya matahari di kaki langit barat. Inilah momen perubahan waktu terang ke waktu gelap.

Terkait waktu maghrib, Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan suatu doa. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari antara lain al-Mas’udiyah, dari Abi Katsir.

Baca Juga

Abi Katsir merupakan mantan budak milik Ummi Salamah. Suatu hari, Ummu Salamah bertanya kepada suaminya--Rasulullah SAW. "Wahai Rasulullah, ajarilah aku apa yang diucapkan ketika azan maghrib?"

Maka Nabi Muhammad SAW menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ، وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ، وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ، فَاغْفِرْ لِي

Artinya: "Ya Allah, waktu ini adalah tibanya malammu, berakhirnya siangmu, dan panggilan suaramu. Maka, ampunilah aku."

Selain doa tersebut, waktu maghrib tentunya menjadi saat untuk melaksanakan shalat wajib. Di antara sunah Nabi SAW ialah menunaikan shalat sunah dua rakaat.

"Shalatlah dua rakaat sebelum shalat Maghrib, bagi siapa saja yang mau." Demikian sabda Nabi SAW, seperti diriwayatkan dari Ubaidullah ibn Umar.

Imam Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan, seorang Muslim jika memungkinkan hendaknya berniat dan melakukan iktikaf di masjid bakda maghrib hingga isya. Masa itu dapat diisi dengan shalat awwabin, yakni shalat yang dilakukan antara maghrib dan isya.

Imam Ghazali mengutip sabda Nabi SAW, "Barangsiapa yang shalat setelah maghrib enam rakaat dan tidak menyelanya dengan obrolan maka dihitung ibadah 12 tahun."

Menunggu isya

Dalam kitab Ihya Ulum ad-Din karya Imam al-Ghazali disebutkan, Nabi Muhammad SAW bersabda mengenai waktu maghrib. Menurut beliau, di antara shalat-shalat yang diwajibkan, maka yang paling utama dalam pandangan Allah SWT adalah maghrib. Sebab, shalat maghrib tidak dikurangi bagi musafir maupun mereka yang mukim.

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang shalat dua rakaat setelah shalat maghrib, maka akan dibangunkan untuknya dua istana di surga. Jarak antara dua istana itu dijalani selama 100 tahun. Di antara keduanya pun tumbuhlah pepohonan yang cukup bagi seluruh penduduk dunia berteduh setelah mengembara."

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Siapa yang mengerjakan shalat 10 rakaat antara maghrib dan isya, niscaya Allah SWT akan mendirikan baginya sebuah istana di surga."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement