Rabu 16 Oct 2024 14:55 WIB

Angka Sementara Tunjukkan Penurunan Luas Panen Padi pada 2024, Ini Penyebabnya

Fenomena El Nino pada semester II 2023 menyebabkan kemunduran musim tanam.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Epon Sukarsi (54) memanen padi yang ditanam di lahan kosong kawasan pinggiran Kanal Banjir Timur (KBT) , Duren Sawit, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Luas panen padi pada 2024 turun.
Foto: Republika/Prayogi
Epon Sukarsi (54) memanen padi yang ditanam di lahan kosong kawasan pinggiran Kanal Banjir Timur (KBT) , Duren Sawit, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Luas panen padi pada 2024 turun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perkembangan luas panen padi pada tahun 2024. Ini masih angka sementara hasil survei kerangka sampel area (KSA).

PLT Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan gambaran mengenai luas panen padi nasional berdasarkan hasil amatan survey KSA bulan hingga bulan September 2024, diperkirakan mencapai 10,05 juta hektare. Angka demikian menunjukkan penurunan sebesar 0,17 juta hektare (1,64 persen) dibanding tahun 2023.

Baca Juga

"Penyumbang penurunan luas panen pada tahun 2024 adalah karena penurunan yang terjadi sepanjang Januari - April atau yang kita sebut dengan subround I, di mana selama subround I ini ada penurunan sebesar 0,64 juta hektare, dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Amalia dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Selasa (15/10/2024). 

Mengapa luas panen pada ini menurun?  PLT Kepala BPS menerangkan, hal itu merupakan dampak dari fenomena El Nino pada semester II 2023 yang kemudian terjadinya kemunduran musim tanam. Lalu luas panen padi sepanjang Mei-Agustus (subround II), dan juga September - Desember atau Subround III. Selama subround II dan subround III, diperkirakan mengalami peningkatan dengan masing-masing sebesar 0,10 dan 0,38 juta hektare.

"Patut diperhatikan bahwa luas panen pada bulan Oktober - Desember merupakan angka potensi. Nanti kita lihat angka realisasinya, setelah kita memperoleh angka realisasi."

Selanjutnya Amalia akan menyampaikan gambaran luas panen padi pada tahun 2024 secara spasial. Sebagian besar luas panen padi nasional tahun, yakni seluas 5,04 juta hektare atau 50,12 persen itu, disumbang oleh wilayah Jawa. Kemudian disusul oleh wilayah sumatera, 2,27 juta hektare, yaitu kira-kira 22,56 persen dari total luas panen padi.

Berdasarkan regional atau pulau, Sumatera, Kalimantan, Maluku, Papua, mengalami kenaikan luas panen padi. Lima provinsi dengan peningkatan luas panen tertinggi, antara lain Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tenggara.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement