Kamis 17 Oct 2024 14:38 WIB

Pengamat Anggap Permintaan Bahrain Pindah Lokasi Pertandingan Lawan Indonesia Lebay

Bahrain meminta laga Indonesia vs Bahrain digelar di luar NKRI.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain timnas Indonesia Malik Risaldi berebut bola dengan pemain Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024). Pertandingan berakhir seri 2-2. Gol Indonesia dicetak Ragnar Oeratmangoen di menit ke-48 dan Rafael Struick menit ke-74. Dua gol Bahrain dicetak Mohamed Jasim Marhoon di menit ke-15 dan menit 99.
Foto: Dok PSSI
Pemain timnas Indonesia Malik Risaldi berebut bola dengan pemain Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024). Pertandingan berakhir seri 2-2. Gol Indonesia dicetak Ragnar Oeratmangoen di menit ke-48 dan Rafael Struick menit ke-74. Dua gol Bahrain dicetak Mohamed Jasim Marhoon di menit ke-15 dan menit 99.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) akan mengajukan permintaan ke Federasi Sepak Bola Asia (AFC), yang presidennya berasal dari Bahrain, untuk memindahkan lokasi pertandingan tim nasionalnya melawan Indonesia. Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu dijadwalkan digelar di Jakarta pada 25 Maret tahun depan.

Bahrain beralasan, pemindahan harus dilakukan demi menjaga keselamatan para pemainnya. Sebab selepas laga Bahrain versus Indonesia 10 Oktober 2024 lalu, netizen Indonesia yang memang dikenal bising di dunia maya, meneror akun media sosial BFA, timnas Bahrain, dan para pemainnya. Ini buntut kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit maupun drama sejumlah pemain Bahrain di lapangan.

Baca Juga

Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (17/10/2924) mengatakan, usulan Bahrain sesuatu yang berlebihan. "Permintaan Bahrain lebay. Kekhawatiran mereka cuma dicari-cari saja. Tidak ada yang urgent dan tidak perlu juga ditanggapi oleh PSSI," kata Kesit.

Ia mengatakan, teror suporter sepanjang masih dalam taraf yang wajar sah-sah saja dan tidak dilarang. Selama tidak berbau sara atau rasialis.

Menurut Kesit, pemindahan tempat pertandingan bisa dilakukan jika ada force majeure seperti terjadi bencana alam, peperangan, kerusuhan, atau tim sedang dihukum karena adanya sanksi dari sebuah pelanggaran yang mereka lakukan sebelumnya.

"PSSI hanya perlu mengingatkan suporter untuk tertib dan tidak melakukan hal-hal negatif saat mereka menyaksikan laga di stadion," jelas Kesit.

"Saya yakin Ketakutan Bahrain tidak akan pernah terwujud, karena memang tidak ada yang perlu mereka takutkan saat main di Jakarta," kata Kesit. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement