REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kuartal III 2024 bank bjb mampu menjaga kinerja yang berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi nasional dan global. Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, menyampaikan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, bank bjb berhasil menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil, didorong oleh inovasi layanan perbankan dan strategi diversifikasi bisnis yang solid.
Fokus utama bank bjb adalah mempertahankan pertumbuhan yang sehat melalui pengembangan layanan digital, optimalisasi portofolio kredit, serta pengelolaan risiko yang ketat untuk memastikan operasional bisnis tetap kuat dan stabil.
Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, bank bjb juga telah menerapkan strategi inovasi digital yang memungkinkan akses layanan perbankan lebih cepat, aman, dan nyaman bagi nasabah. Selain pengembangan layanan digital, bank bjb juga memperkuat posisi dalam mendukung pembiayaan sektor produktif.
Secara konsolidasi, bank bjb menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Total aset meningkat sebesar 17,1 persen year on year (yoy), mencapai 210 triliun rupiah. Dana Pihak Ketiga juga tumbuh 17,1 persen yoy, mencapai Rp 153,2 triliun, sementara kredit termasuk pembiayaan meningkat 10,4 persen yoy menjadi Rp 138 triliun.
Efisiensi dalam operasional serta optimalisasi fee-based income berhasil menjaga laba sebelum pajak konsolidasi sebesar 1,47 triliun rupiah dan laba setelah pajak sebesar Rp 1,16 triliun. Dari sisi kredit bank only, bank bjb mencatat pertumbuhan kredit sebesar 4,3 persen yoy menjadi Rp 121,5 triliun, dengan kontribusi utama dari segmen kredit konsumer yang tumbuh 6,8 persen yoy mencapai Rp 73,1 triliun.
Segmen kredit konsumer masih menjadi penopang utama kinerja bank bjb, dengan market share mencapai 29 persen di kalangan P3K di Jawa Barat dan Banten. Pada akhir September, jumlah debitur P3K meningkat signifikan dengan lebih dari 54 ribu pegawai yang menjadi nasabah bank bjb, menunjukkan potensi pasar yang masih besar di segmen ini.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), bank bjb berhasil meningkatkan rasio CASA (Current Account Saving Account) sebesar 2,2 persen menjadi 44,9 persen, mencerminkan komitmen perseroan untuk menjaga cost of fund di level 4,7 persen. Hal ini membantu bank bjb memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan guna mengurangi biaya dana.
Net Interest Margin (NIM) bank bjb tercatat sebesar 3,8 persen, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada level 1,53 persen yang didukung Coverage Ratio di atas 100 persen. Rasio permodalan (CAR) bank bjb juga terjaga di level 19,4 persen, dengan rencana penerbitan Surat Berharga Perpetual untuk penguatan modal Tier 1.