Kamis 31 Oct 2024 21:56 WIB

Terinspirasi Prabowo, Cabup Dadang Supriatna Tak Ingin Respons Fitnah dan Caci Maki

Kontestasi pilkada tak hanya sekadar pertarungan untuk meraih kemenangan.

Calon Bupati Bandung nomor urut 2 Dadang Supriatna atau Kang DS pun mengajak semua pihak termasuk lawan politiknya, untuk menjadikan Pilkada 2024 ini sebagai momen yang menyenangkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.
Foto: Dok Republika
Calon Bupati Bandung nomor urut 2 Dadang Supriatna atau Kang DS pun mengajak semua pihak termasuk lawan politiknya, untuk menjadikan Pilkada 2024 ini sebagai momen yang menyenangkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung telah usai. Namun banyak pihak masih terngiang dengan closing statement yang disampaikan Cabup nomor urut 2, Dadang Supriatna atau akrab disapa Kang DS.

Kalimat pamungkas yang diucapkan Kang DS sebelum mengakhiri debat, seolah mengandung magis dan berhasil menggetarkan hati banyak pihak terutama masyarakat yang menonton debat tersebut melalui televisi.

Baca Juga

"Pilkada itu bukan tujuan akhir, tapi hanya alat dan media untuk mewujudkan misi suci membangun daerah dan mensejahterakan rakyat. Karena itu, jangan nodai pilkada dengan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, lewat cacian, makian, kebencian dan fitnah," tutur Kang DS pada penghujung debat.

Kang DS pun mengajak semua pihak termasuk lawan politiknya, untuk menjadikan Pilkada 2024 ini sebagai momen yang menyenangkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.

"Mari kita jadikan momen Pilkada ini sebagai ajang kontestasi politik yang penuh riang gembira seperti yang pernah dicontohkan Pak Prabowo dalam Pilpres 2024 lalu," ungkap Kang DS.

Kang DS berharap, dengan mengedepankan politik riang gembira tersebut, semua pihak yang terlibat dalam kontestasi politik lima tahunan ini, siapapun yang didukungnya, tetap mampu menjaga semangat kebersamaan dan persaudaraan.

Jangan sampai karena ambisi ingin menang, sampai menghalalkan segala cara mulai dari menjelekkan lawan, menyebarkan kebencian, hingga fitnah untuk menyerang lawan sehingga menimbulkan perpecahan dan konflik di masyarakat.

"Sayang sekali kalau hajat politik lima tahunan yang dibiayai oleh uang negara ini hanya menghasilkan perseteruan, perpecahan, dan gontok-gontokan diantara sesama anak bangsa, yang notabene adalah saudara kita sendiri dan tetangga kita sendiri," kata Kang DS menegaskan.

Cabup nomor urut 2 itu mencontohkan saat kontestasi Pilpres 2024, Pak Prabowo secara konsisten mengingatkan para pendukungnya, termasuk pendukung lawan politiknya, untuk tidak terpancing, apalagi hanyut dengan aksi saling serang, saling caci maki hingga saling fitnah.

"Jujur, saya sangat terinspirasi semangat Pak Prabowo dalam merespon aneka serangan dan bahkan fitnah saat Pilpres kemarin. Beliau tak pernah melayaninya, kecuali cukup dengan senyum dan joget saja. Dan terbukti, akhirnya banyak rakyat yang simpati kepada beliau," tutur Kang DS sambil tersenyum.

Baginya, kontestasi pilkada tak hanya sekadar pertarungan untuk meraih kemenangan. Apalagi menggunakan cara-cara kotor dengan menyerang dan menjatuhkan lawan. Bagi Kang DS, hal itu haram dilakukan.

"Ada yang lebih penting dari sekedar menang dalam Pilkada yaitu bagaimana mewujudkan amanah dan kepercayaan rakyat ini dengan sebaik-baiknya," tutur Dadang Supriatna menambahkan.

"Menang di Pilkada itu tahapan awal saja. Tahapan berikutnya adalah bagaimana kandidat terpilih mampu menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan rakyat dalam membangun daerah dan menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement