Jumat 01 Nov 2024 08:10 WIB

Israel tak Gubris Kecaman Dunia, Kantor Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Dibuldoser

Kantor UNRWA di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat utara diratakan dengan tanah.

Anak-anak berdiri di pertemuan pengungsi Palestina untuk mengumpulkan makanan, di kamp Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 15 Juni 2024. Kantor UNRWA kini diratakan oleh Israel.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Anak-anak berdiri di pertemuan pengungsi Palestina untuk mengumpulkan makanan, di kamp Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 15 Juni 2024. Kantor UNRWA kini diratakan oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA - Kantor Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Nur Shams di Kota Tulkarem, Tepi Barat utara diratakan dengan tanah oleh Israel, menurut pejabat setempat. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/10/2024).

"Buldoser Israel meratakan gedung tersebut, yang digunakan badan PBB itu untuk memberikan kebutuhan sehari-hari kepada penghuninya," kata Nehad al-Shaweeh, yang mengepalai komite layanan lokal di kamp tersebut, kepada Anadolu.

Baca Juga

"Gedung itu sebagian sudah hancur ketika Israel melakukan penyerbuan sebelumnya dan hari ini seluruhnya dihancurkan pasukan Israel," lanjut Shaweeh.

Penghancuran itu terjadi tiga hari setelah Knesset (parlemen Israel) mengesahkan undang-undang pada Senin yang melarang UNRWA beroperasi, yang pada akhirnya akan memengaruhi tugasnya di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur. Undang-undang tersebut akan mulai berlaku dalam 90 hari.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyebut UU tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya, sekaligus melanggar Piagam PBB. Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, ada dua sekolah dan pusat kesehatan yang dikelola UNRWA di kamp Nur Shams.

Pada Kamis pagi, dua warga Palestina, termasuk seorang anak, terbunuh dalam serangan drone Israel di kamp tersebut, menurut Kementerian Kesehatan.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Tepi Barat menyusul serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 43.100 jiwa, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan Hamas Oktober tahun lalu.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement