Selasa 05 Nov 2024 00:45 WIB

Menunggu Gebrakan Anak Muda Kembangkan Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah memiliki fondasi kuat untuk mendukung keberlanjutan.

Young Muslim Leader Forum dibuka dengan Deklarasi Pemuda Islam yang diikuti oleh 25 Organisasi Kepemudaan yang menegaskan komitmen mereka untuk berperan aktif dalam ekonomi syariah.
Foto: Rabu Hijrah
Young Muslim Leader Forum dibuka dengan Deklarasi Pemuda Islam yang diikuti oleh 25 Organisasi Kepemudaan yang menegaskan komitmen mereka untuk berperan aktif dalam ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda menjadi pilar penting dalam pengembangan ekonomi syariah yang lebih inklusif kedepan. Maka dari itu, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, Rabu Hijrah dan Bank Indonesia menghadirkan Young Muslim Leader Forum yang mengusung tema Fostering Sustainable Economic Growth Through Youth Entrepreneurship untuk aktivasi kemandirian generasi muda di sektor ekonomi syariah.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyebutkan generasi muda adalah motor utama dalam ekonomi syariah yang berkelanjutan. "Mereka perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing di era global sehingga Forum ini adalah langkah yang sangat penting untuk mencapai hal tersebut," katanya.

Baca Juga

Asisten Gubernur Bank Indonesia, Solikhin M Juhro juga menekankan dukungan Bank Indonesia bagi pemuda yang ingin berkembang di sektor syariah. Ekonomi syariah memiliki fondasi kuat untuk mendukung keberlanjutan.

"Melalui program seperti ini, kami berharap bisa memperkuat peran pemuda dalam ekonomi syariah yang inklusif dan inovatif, karena masa depan ekonomi Indonesia bergantung pada mereka," katanya.

Chairman Rabu Hijrah, Phirman Rezha menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah. Melalui dukungan komunitas yang kuat dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi para pemuda untuk berinovasi dan tumbuh.

"Rabu Hijrah berkomitmen membantu generasi muda Muslim untuk berkembang secara profesional dalam lingkungan ekonomi yang berbasis syariah,” katanya

Direktur Eksekutif Rabu Hijrah, Rio Chaniado Anggara berharap para pemuda Muslim dapat menjadi pionir dalam ekonomi syariah. Mengingat ekonomi syariah bukan hanya sistem, tetapi juga gaya hidup yang bisa membawa kesejahteraan bagi semua.

"Melalui acara ini, kami ingin membekali generasi muda dengan wawasan dan jejaring yang kuat untuk terus berkontribusi dan berkembang di sektor ini,” katanya

Peran penting generasi muda dapat dimulai melalui sektor kewirausahaan syariah. Co-Founder & CEO Evermos, Ghufron Mustaqim mendorong peserta untuk berani memulai bisnis berbasis syariah.

“Keberhasilan dimulai dari niat dan keberanian untuk memulai. Evermos berdiri dengan visi memberdayakan setiap individu menjadi entrepreneur. Saya berharap melalui forum ini, semakin banyak pemuda Muslim yang terinspirasi untuk membangun usaha syariah yang bisa memberikan dampak positif,” katanya

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Yosamartha juga menyampaikan pentingnya inovasi dalam mendukung ekonomi syariah. Sistem pembayaran yang aman dan shariah-compliant akan menjadi pilar utama ekonomi digital. Pemuda harus siap memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan ekonomi syariah yang lebih kuat.

Group CEO Hijra Bank, Dima Djani juga berbagi pandangan mengenai peluang di sektor fintech syariah. Teknologi finansial memberikan peluang besar untuk memperluas jangkauan ekonomi syariah.

"Saya berharap para pemuda bisa memanfaatkan momentum ini untuk membawa inovasi-inovasi baru yang bisa membantu menggerakkan ekonomi nasional,” katanya.

Generasi muda perlu terus konsisten mengadvokasi agenda-agenda ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Hal ini karena merekalah yang paling relevan dalam menciptakan ide-ide kreatif untuk meliterasi sesamanya.

Perannya sangat diperlukan karena generasi muda yang paham ekonomi syariah dapat turut berperan aktif membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Ini juga sebagai bagian upaya mendukung target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement