REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Politik Adi Prayitno mengungkapkan alasan kenapa kontestan pilkada dari Ridwan Kamil hingga Ahmad Luthfi menemui presiden RI-7 Joko Widodo. Menurut Adi, baik Ridwan Kamil maupun Luthfi masih meyakini bahwa bertemu dengan Jokowi menjadi modal dasar untuk menaikkan elektabilitasnya. Ia mengatakan salah satunya mungkin merujuk ke approval rating Jokowi yang masih tinggi, baik di Jakarta maupun Jawa Tengah.
"Sepertinya Luthfi ataupun RK itu masih meyakini Jokowi efek di pilkada, jadi sekalipun Jokowi sudah tak jadi presiden tapi jejak politik jejak langkah kebijakan dan kebaikan Jokowi sepertinya masih diyakini memiliki pengaruh di Jawa Tengah ataupun Jakarta, misalnya soal approval rating yang tinggi di Jawa Tengah dan Jakarta sepertinya itu," kata Adi ketika dihubungi Republika, Rabu (6/11/2024).
Kendati demikian, pihaknya mengatakan hal tersebut malah menjadi ujian tersendiri bagi Jokowi, apakah pengaruhnya masih signifikan di pilkada mendatang. Namun, ia menegaskan hanya waktu yang bisa menjawab hal tersebut.
"Jadi itu yang perlu diuji nanti apakah dalam pencoblosan pilkada 27 November ini pengaruh loyalis Jokowi ataupun endorsement Jokowi akan berdampak signifikan terkait naiknya elektabilitas RK ataupun Lutfi di Jateng dan di jakarta sehingga mereka akan menang. Ya hanya waktu yang bisa menjawabnya," katanya.
Seperti diketahui, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sempat bertemu saat kepulangan Jokowi usai purna tugas sebagai presiden di kediamannya. Sedangkan RK sendiri bertemu dengan Jokowi di tempat yang sama pada Rabu (30/11/2024). Menurutnya baik, RK ataupun Lutfi berharap nama Jokowi masih diyakini memiliki tuah untuk mengkapitalisasi dukungan agar menang di pilkada mendatang.
"Sampai hari ini keyakinan itu sebagai modal dasar kenapa bertemu dengan Jokowi yang saya kira sebagai upaya untuk mengkapitalisasi bagaimana pengaruh magnet Jokowi diharapkan masih ada tuah politiknya dalam pilkada," katanya mengakhiri.