Selasa 12 Nov 2024 12:09 WIB

Profil Mira Hayati, Si Ratu Emas yang Diduga Terjerat Kasus Skincare Berbahaya

Mira Hayati dikenal sebagai Ratu Emas karena menggunakan perhiasan berukuran besar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Owner skincare Mira Hayati yang sering disebut sebagai Ratu Emas. Produk skincare milik Mira diduga mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
Foto: Instagram/@mirahayati29
Owner skincare Mira Hayati yang sering disebut sebagai Ratu Emas. Produk skincare milik Mira diduga mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mira Hayati, pengusaha skincare asal Makassar, menjadi perbincangan publik setelah produk skincare miliknya yakni Mira Hayati Skincare disebut positif merkuri. Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menyatakan bahwa produk skincare MH termasuk dalam kelompok skincare yang diduga mengandung zat berbahaya.

Mira Hayati dikenal luas sebagai Ratu Emas karena kerap menggunakan perhiasan berukuran besar dan mencolok di akun Instagramnya. Selain itu, dia juga pernah viral setelah memamerkan tas yang terbuat dari emas yang mencapai Rp 550 juta.

Baca Juga

Sebelum akhirnya bergelimang emas, perempuan kelahiran 1996 tersebut pernah menjual skincare berkeliling bahkan berjualan bensin. Namun berbagai usaha dan bisnisnya tersebut tidak berkembang.

Lalu hingga pandemi Covid-19, karena keterhimpitan ekonomi, Mira kembali mencoba peruntungan dengan berbisnis skincare. Dalam sebuah acara talkshow, Mira mengatakan bahwa saat itu dia menjadi penyanyi dan mengalami sepi job karena pandemi.

Saat memulai kembali bisnis skincare, Mira yang memiliki keterbatasan modal memutuskan hanya berjualan via online dan live stream. Untuk mempromosikan dan memasarkan skincare-nya, Mira pun sengaja membagikan produk skincare secara cuma-cuma untuk dicoba langsung oleh masyarakat. Teknik marketing yang dilakukan Mira ternyata berhasil membuat skincare-nya viral dan banyak dikenal publik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement