REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 2, Komjen (Purn) Dharma Pongrekun menyindir cagub M Ridwan Kamil (RK) soal proyek Teras Cihampelas. Hal itu diungkapkan Dharma ketika memberikan pertanyaan kepada RK dalam debat terakhir cagub-cawagub Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/11/2024) malam WIB.
Awalnya, Dharma menyebut proyek Teras Cihampelas yang merupakan proyek RK sewaktu menjadi wali kota Bandung periode 2013-2018. Namun, Teras Cihampelas kini sudah terbengkalai, tak lagi digunakan oleh para pedagang untuk berjualan.
"Ternyata apa yang Bapak sudah imajinasikan, imajinasi Bapak, Bapak realisasikan, ternyata setelah pandemi Covid itu mati suri," kata Dharma saat debat.
Mantan wakil kepala BSSN tersebut mengatakan, saat ini, para pedagang justru berjualan di emperan, alih-alih di Teras Cihampelas. Pasalnya, Teras Cihampelas saat ini sepi pengunjung. "Bagaimana membuat mereka bisa bangkit kembali?" tanya Dharma kepada RK.
RK pun menjawab singkat. "Tanya wali kota selanjutnya," ujarnya.
RK mengaku senang ditanya mengenai Teras Cihampelas yang belakangan viral. Dia mengatakan, salah satu alasan Teras Cihampelas dibangun adalah untuk memfasilitasi para pedagang kaki lima (PKL) berjualan.
"Cihampelas itu dulu PKL-nya merangsek ke jalanan aspal. Pilihannya digusur atau dimuliakan. Saya memilih memuliakan PKL," kata mantan gubernur Jawa Barat itu.
Karena itu, cagub Jakarta nomor urut 1 tersebut menegaskan, untuk memilih opsi membangun Teras Cihampelas. Namun, urusan Teras Cihampelas itu menjadi sepi, RK menilai, hal itu bukan menjadi tanggung jawabnya lagi.
"Pak Dharma, Pak Dharma punya rumah terus Pak Dharma pindah. Oleh pemilik baru rumahnya enggak diurus. Terus orang-orang bilang ini salah Pak Dharma rumahnya jadi ancur. Kan enggak begitu," kata RK.
Menurut RK, Teras Cihampelas menjadi terbengkalai adalah tanggung jawab Wali kota Bandung seletah dirinya. Pasalnya, yang bersangkutan dinilai tidak melakukan tugasnya terkait Teras Cihampelas dengan semestinya.
RK mengeklaim, Teras Cihampelas selalu ramai ketika dirinya masih menjabat sebagai wali kota Bandung. Namun, setelahnya Teras Cihampelas menjadi tak terawat.
"Karena pengganti saya tidak melanjutkan, tidak mempromosikan, sehingga terjadilah apa yang tadi disebutkan," kata cagub berlatar belakang arsitek itu.
"Beda halnya kalau kami membangun, terus gagalnya kami masih saat memimpin, nah itu kan bisa didebatkan, tetapi kalau mempertanyakan masa lalu padahal ada pengganti yang seharusnya melanjutkan, memelihara, memuliakan PKL, ya itulah kira-kira jawabannya," tambah RK.