Selasa 19 Nov 2024 16:15 WIB

OJK Targetkan Total Aset Dana Pensiun Konsisten Naik 10 Persen pada 2024 dan 2025 

Total aset dana pensiun hingga saat ini di angka Rp 1.500 triliun.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono (kanan) dalam acara IOPS Annual Meeting & OECD/IOPS/OJK Global Forum on Private Pension di Bali, Selasa (19/11/2024).
Foto: Eva Rianti/Republika
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono (kanan) dalam acara IOPS Annual Meeting & OECD/IOPS/OJK Global Forum on Private Pension di Bali, Selasa (19/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan angka aset dana pensiun di Indonesia bisa terus tumbuh positif, setidaknya 10 persen pada sepanjang 2024 dan 2025 mendatang. Dengan demikian, kontribusi industri dana pensiun terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dapat terus meningkat. 

OJK mencatat total aset dana pensiun per September 2024 atau kuartal III/2024 mencapai Rp 1.500 triliun (95 miliar dolar AS). Angka tersebut meningkat 10,1 persen dibandingkan dengan angka pada periode yang sama di tahun lalu/ September 2023 sebesar Rp 1.362 triliun (86,4 miliar dolar AS). 

Baca Juga

Artinya, dengan target peningkatan 10 persen pada tahun depan, total aset dana pensiun pada 2025 ditarget menembus angka hingga Rp 1.650 triliun, setidak-tidaknya per kuartal III/2025.  

“Program dana pensiun akan tumbuh baik, yang wajib maupun sukarela ya. Kita berharap tumbuh lagi industri dana pensiun di kisaran 10 persen. Yang sekarang kan sekitar Rp 1.500 triliun, jadi kira-kira (kenaikan total aset pada 2024 dan 2025) 10 persen bisa kita capai,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam agenda IOPS Committee Meetings dan Annual General Meeting serta OECD/IOPS/OJK Global Forum on Private Pensions 2024 yang digelar di Bali, Selasa (19/11/2024). 

Ogi menjelaskan, total aset dana pensiun hingga saat ini di angka Rp 1.500 triliun berkontribusi terhadap produk domestik bruto (GDP) sekitar 5 persen. Sehingga dia mengaku perlu untuk terus melakukan upaya mendongkrak industri dana pensiun. 

“Kalau dilihat kontribusinya baru 5-6 persen dari GDP Indonesia. Dan ini harus kita tingkatkan ke depannya, baik menyangkut masalah peningkatan pendalaman pasar, kemudian risk management governance, kemudian ekosistem industri dana pensiun dan penerapan standar internasional,” tutur dia. 

Ogi berharap dana pensiun nantinya bisa berkontribusi lebih luas pada pendanaan bagi sektor keuangan di Indonesia. Teurtama kaitannya dengan memperluas cakupan produknya. “Saat ini memang masih fokus pada produk-produk yang masih relatif fix income securities, seperti SBN (Surat Berharga Negara), dan sebagainya. Ke depannya kita berharap bahwa dana pensiun bisa berkontribusi di capital market,” kata Ogi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement