Kamis 21 Nov 2024 16:46 WIB

Niat Perluas Wilayah Israel, Komandan Senior IDF Disergap di Lebanon

Seorang arkeolog sipil Israel tewas dalam penyergapan di Lebanon.

Pasukan Israel menggotong peti mati perwira IDF yang tewas dalam aksi di Lebanon, saat pemakamannya di Mount Herzl di Yerusalem, Jumat, 25 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Pasukan Israel menggotong peti mati perwira IDF yang tewas dalam aksi di Lebanon, saat pemakamannya di Mount Herzl di Yerusalem, Jumat, 25 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Kepala staf Brigade Infanteri Golani ke-1, dari pasukan penjajahan Israel (IDF), terluka setelah dihadang oleh pejuang Perlawanan Hizbullah di sebuah desa di Lebanon Selatan, pada Rabu pagi. Serangan itu menyergap tim yang merencanakan perluasan kekuasaan Israel ke wilayah Lebanon.

Komando militer Israel mengatakan Kolonel Yoav Yarom terluka dalam baku tembak jarak dekat di sebuah desa di Lebanon. Yarom telah memasuki situs arkeologi di sebuah desa Lebanon bersama seorang mantan perwira dan peneliti geologi di Lebanon selatan. 

Baca Juga

Menurut media Israel, peneliti tersebut, Zeev Erlich, 71, telah meminta untuk mengunjungi situs arkeologi yang tidak disebutkan namanya di sebuah daerah di Lebanon selatan. Namun, Yarom, Erlich, dan sejumlah pasukan Golani disergap oleh dua pejuang Hizbullah di dalam situs arkeologi tersebut. 

Masuknya Erlich ke Lebanon selatan tidak mendapat izin dari komando militer Israel dan perwira senior yang terluka saat ini sedang diselidiki karena menemani Erlich ke lokasi tersebut. 

Pejuang Hizbullah yang menyergap konvoi Israel berhasil membunuh Erlich yang mengenakan pakaian militer lengkap, bersama seorang tentara dari Brigade Golani yang identitasnya belum diungkapkan. Desa tersebut disebut-sebut berada di wilayah konfrontasi Poros Barat, namun komando militer Israel belum mengungkapkan lokasi pasti penyergapan tersebut.

Selain itu, seorang komandan kompi dari Batalyon 13 Brigade Golani terluka parah dalam kejadian yang sama. Meski insiden tersebut masih dalam penyelidikan, komando militer Israel telah mengakui Erlich sebagai tentara yang gugur dan menamainya Mayor Zeev Erlich dalam pernyataan resmi.

Dalam insiden lain, komando militer Israel mengakui kematian seorang tentara Israel yang bertugas di Unit elit Magalan. Tentara itu terbunuh setelah sebuah rumah di Lebanon selatan timur runtuh menimpa dirinya dan pasukan lainnya. 

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa 5 tentara tewas dan 6 lainnya terluka setelah sebuah bangunan berisi pasukan pendudukan diledakkan di Lebanon Selatan. Menurut media Israel, pasukan dari unit Maglan tentara Israel disergap oleh Hizbullah di Lebanon Selatan, dan operasi evakuasi dilakukan dengan susah payah.

Kementerian Kesehatan Israel mengkonfirmasi bahwa 84 korban baru telah dilaporkan sejak pembaruan terakhir pada hari Selasa, dengan 38 kasus terjadi di wilayah utara selama 24 jam terakhir. Kementerian juga mencatat, jumlah tentara yang dirawat di rumah sakit di "Israel" sejak 10 Oktober 2023 telah mencapai 22.482 orang.

Meskipun komando militer Israel mengatakan bahwa 45 tentara Israel telah tewas di Lebanon selatan selama invasi darat, Hizbullah mengatakan bahwa mereka mengkonfirmasi kematian 110 tentara Israel dalam konfrontasi langsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement