Rabu 01 Oct 2025 05:39 WIB

Kota Gaza Jadi Medan Tempur Sengit, Pejuang Terus Sergap Tentara Penjajah

Lima tentara Israel dilaporkan kritis akibat serangan pejuang kemarin.

Seorang tentara Israel bergerak di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) di daerah dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Foto: AP Photo/Maya Levin
Seorang tentara Israel bergerak di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) di daerah dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 26 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok perlawanan Palestina mengatakan mereka mengubah Kota Gaza menjadi medan pertempuran garis depan. Belakangan mereka menyerang tentara Israel dari jarak dekat dan menghancurkan tank dan kendaraan.

Perlawanan Palestina mengumumkan bahwa pejuangnya menargetkan tentara Israel dan kendaraan militer selama bentrokan hebat di Kota Gaza. Seorang juru bicara militer Israel kemudian mengkonfirmasi bahwa lima tentara terluka parah.

Baca Juga

Palestine Chronicle melansir Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyatakan bahwa para pejuangnya menggerebek pertemuan pasukan dan kendaraan pendudukan Israel pada Senin sore di dalam Sekolah Biarawati Rosario di lingkungan Tel al-Hawa, selatan Kota Gaza.

Menurut pernyataan di saluran Telegramnya, Al-Qassam mengatakan para pejuangnya melepaskan tembakan dari jarak dekat, membunuh dan melukai tentara Israel. Mereka juga melemparkan bom vakum ke arah dua pengangkut personel Israel, menyebabkan korban tambahan, dan meledakkan bom “komando” yang menghancurkan tank Merkava.

Al-Qassam menambahkan bahwa para pejuangnya mengamati helikopter Israel mendarat untuk mengevakuasi korban tewas dan terluka. Secara terpisah, pada Ahad Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam, melaporkan bahwa pejuangnya menghancurkan tank Merkava Israel dengan ranjau darat yang kuat di dekat Jalan Raya 10, di selatan lingkungan Sabra di Kota Gaza.

Rekaman penyerangan yang dilakukan Brigade al-Quds terhadap pasukan penjajah di Kota Gaza dilansir Selasa (1/10/2025).

Dalam operasi lain pada Senin, Al-Quds mengatakan para pejuangnya meledakkan rudal GBU, yang ditinggalkan oleh pasukan Israel, terhadap unit infanteri Israel di Highway 8, juga di selatan Kota Gaza. Kelompok tersebut mencatat bahwa pesawat pendudukan kemudian terlihat mendarat untuk mengevakuasi korban.

Sejak mengingkari gencatan senjata pada 18 Maret, Israel terus melakukan pemboman udara berdarah di Jalur Gaza, menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina.

Mulai 7 Oktober 2023, militer Israel dengan dukungan Amerika melancarkan perang genosida terhadap rakyat Gaza. Kampanye ini sejauh ini telah mengakibatkan kematian lebih dari 66.000 warga Palestina, dan lebih dari 168.000 orang terluka. Sebagian besar penduduk telah mengungsi, dan kerusakan infrastruktur belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dunia II. Ribuan orang masih hilang.

Selain serangan militer, blokade Israel telah menyebabkan kelaparan yang disebabkan oleh ulah manusia, yang mengakibatkan kematian ratusan warga Palestina—kebanyakan anak-anak—dan ratusan ribu lainnya berada dalam risiko.

Meskipun ada kecaman internasional yang luas, hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Negara ini saat ini sedang diselidiki atas kasus genosida oleh Mahkamah Internasional, sementara tersangka penjahat perang, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, secara resmi dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement