Selasa 03 Dec 2024 07:24 WIB

Kompolnas: CCTV Jadi Kunci Pengungkapan Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

Kompolnas sudah menemui sejumlah pihak untuk menghimpun informasi.

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Doa untuk Gamma di SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).
Foto: Rep-Kamran Dikarma
Doa untuk Gamma di SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Muhammad Choirul Anam mengungkapkan jejak digital atau rekaman video menjadi kunci dalam pengungkapan kasus penembakan tiga pelajar SMK oleh anggota Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Hal itu mengingat masih adanya perbedaan cerita atau kronologi penembakan antara yang dirilis polisi dengan kesaksian pihak-pihak lain.

Choirul mengungkapkan, Kompolnas sudah menemui sejumlah pihak untuk menghimpun informasi sekaligus memverifikasi keterangan-keterangan terkait aksi penembakan yang dilakukan Aipda Robig. Pihak yang ditemui antara lain sekolah, keluarga korban, anak-anak yang diduga terlibat tawuran, sejumlah warga di sekitar lokasi penembakan, serta tim penyidik Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah (Jateng). 

 

"Memang ada persoalan perbedaan cerita. Bagaimana cara mengembalikan perbedaan cerita itu? Video. Jejak digitalnya itu tidak bisa diubah. Ya ikut (video) itu," kata Choirul ketika menghadiri konferensi pers terkait aksi penembakan Aipda Robig di Mapolda Jateng, Senin (2/12/2024). 

 

Dia memaklumi para pihak menginginkan versi ceritanya yang menjadi acuan dalam menarasikan peristiwa penembakan yang terjadi pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu. "Tapi sekali lagi dikembalikan ke sesuatu yang memang secara objektif bisa dilihat dan bisa diukur oleh semua orang. Salah satu yang paling utama ya jejak digital itu," ucapnya. 

 

"Apa pun yang terjadi, apa pun tafsir dan sebagainya terhadap pristiwa, yang paling utama adalah rekam jejak digital. Sesuatu yang tidak mungkin bisa diubah," tambah Choirul.

 

Dia mengaku telah melihat beberapa video dan rekaman kamera pengawas terkait aksi penembakan Aipda Robig. Rekaman tersebut kemudian disandingkan dengan keterangan para saksi yang sudah ditemui Kompolnas. 

 

Choirul optimistis proses pidana dan etik terhadap Aipda Robig bakal berjalan tanpa ganjalan. "Kami pesan ke Polres maupun ke Polda untuk memperlakukan kasus ini salah satunya dengan pendekatan penyelidikan yang ilmiah. Ilmiahnya gimana? Ya dicek semua. HP, CCTV, dicek, keakuratan dan sebagainya. Hanya itu yang harus jd pegangan utama," ucapnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement