Selasa 03 Dec 2024 14:42 WIB
Swasembada Pangan

Prabowo Ingin Indonesia Setop Impor Beras Tahun Depan, Ini Penjelasan Mentan Amran

Ia menyinggung data cadangan beras negara saat ini mendekati 2 juta ton.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pemimpin Redaksi Republika Andi Muhyiddin berbincang bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat wawancara khusus dengan Republika di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pemimpin Redaksi Republika Andi Muhyiddin berbincang bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat wawancara khusus dengan Republika di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto meyakini pada 2025 Indonesia berhenti impor beras. Ia menyinggung data cadangan beras negara saat ini mendekati 2 juta ton.

Dalam wawancara khusus dengan Republika.co.id, Menteri Andi Amran Sulaiman diminta mengelaborasi pernyataan Presiden tersebut. Pertama-tama Amran, menyatakan kekagumannya pada kepala negara. Menurutnya, Prabowo sosok visioner, tegas, konsisten, dan memiliki spirit luar biasa.

Baca Juga

Mentan memahami bagaimana menginterpretasikannya. Ia dan timnya, bersama Kementerian/Lembaga terkait harus bekerja lebih keras lagi. Ia mengaku malu jika tidak demikian.

"Beliau kerja siang malam untuk Merah Putih, dan yang saya selalu terngiang adalah, Bapak Presiden, pikirannya kalau kita diskusi, Merah Putih, perhatikan rakyat kecil," kata Amran saat berbincang bersama Pemimpin Redaksi Republika.co.id, Andi Muhyiddin, di sela-sela mereka berolahraga pagi, di Kompleks Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Menurut Mentan, kepedulian terhadap rakyat kecil menjadi substansi. Itu sesuai pesan orang nomor satu di negeri ini. Ia menegaskan, keadaan demikian bukan basa-basi atau pencitraan.

Amran menerangkan, sebelum berbicara tentang target, pemerintah sudah melakukan pemetaan. Mereka keliling Indonesia dari Sabang-Merauke. Perjalanan tersebut melahirkan jawaban seputar permasalahan yang dihadapi para petani.

Pupuk salah satunya. Isu ini sudah ditangani oleh pemerintah di era sebelumnya. Prabowo turut menyarankan ke Presiden ke-7, Joko Widodo agar volume pupuk untuk petani ditambah. Kini sejak awal 2024, volume pupuk subsidi 9,5 juta ton.

"Itu atas saran beliau, tambah dua kali lipat. Kemudian waktu itu disetujui pak Jokowi," jelas Amran.

Pemerintah, lanjut Mentan, memberikan benih gratis, alat mesin pertanian, dan sebagainya. Presiden juga merevisi aturan yang sebelumnya mempersulit distribusi pupuk. Sekarang para petani bisa mengambil langsung hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Lalu kembali ke pertanyaan awal, yakni perihal harapan Presiden agar Indonesia tak lagi mengimpor beras tahun depan, menurut Amran, kata kuncinya adalah berjuang keras. "Kalau katakanlah bisa ya, Alhamdulillah, yang terpenting, tim kami, dengan teman-teman, pantang menyerah," ujar tokoh asal Sulawesi Selatan ini.

Ia menyuarakan pesan optimisme. Amran menyinggung gagasan besar Prabowo. Apalagi kalau bukan mencapai kemandirian atau swasembada pangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement