Ahad 08 Dec 2024 09:12 WIB

Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Bencana di Cianjur

Sebanyak 515 rumah mengalami kerusakan, 288 rumah terancam mengalami kerusakan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Warga melintasi jalan dan rumah yang rusak terdampak  bencana pergerakan tanah di Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga melintasi jalan dan rumah yang rusak terdampak bencana pergerakan tanah di Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan tiga orang meninggal dunia akibat bencana di wilayah Kabupaten Cianjur pada tanggal 3 dan 4 Desember tahun 2024 lalu. Dua orang meninggal dunia tertimbun tanah longsor sedangkan satu orang terbawa arus air sungai.

"Tiga orang meninggal dunia, satu orang luka-luka," ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Ahad (8/12/2024).

Baca Juga

Namun, kata dia, identitas para korban masih belum diketahui dan memerlukan identifikasi. Akibat kejadian tersebut, 18 kecamatan di Kabupaten Cianjur terdampak dan sebagian warga mengungsi di 11 titik pengungsian. "Pengungsi berada di aula desa, rumah saudara, rumah tetangga dan madrasah," kata Hadi.

Hadi melanjutkan 515 rumah mengalami kerusakan, 288 rumah terancam mengalami kerusakan dan 544 rumah terendam banjir. 2.993 orang terdampak bencana dan 888 orang mengungsi. "Untuk rumah terendam saat ini sudah surut dan masyarakat kembali ke rumah masing-masing," kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memberikan analisis terhadap cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur pada Selasa (3/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) pagi. Akibat cuaca ekstrem tersebut, bencana banjir, longsor, hingga pergerakan tanah terjadi.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat mendukung penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar Jawa Barat. Selain itu, bibit siklon 95W di Laut Natuna Utara dan sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat daya Banten.

Kondisi itu, menurut Rahayu, berpengaruh kepada pembentukan pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Barat. Serta gelombang Kelvin aktif di perairan barat Pulau Jawa Barat meningkatkan pembentukan awan dari arah Jawa Barat.

"Berdasarkan analisis intepretasi satelit terpantau pertumbuhan awan di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang mengindikasikan terjadi hujan sedang dan hujan lebat sejak dini hari menjelang siang," ucap dia saat dikonfirmasi, Rabu (4/12/2024).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement