REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Masyarakat Kabupaten Cianjur khususnya yang berada di area perbukitan untuk waspada terhadap potensi bencana longsor dan banjir. Sebab, cuaca ekstrem dan potensi bencana diprediksi masih dapat terjadi di bulan Maret.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) sejak bulan Januari hingga saat ini kejadian bencana banjir sebanyak tiga kejadian, empat kejadian tanah longsor. Cuaca ekstrem tiga kejadian. Akibat kejadian itu, sebanyak 13 rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang dan enam rumah terendam. Serta 26 orang warga Cianjur terdampak.
Ketua DPRD Cianjur Metty Triantika mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah kondisi cuaca ekstrem. Ia mengatakan BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi pekan depan.
“Kami meminta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah lereng dan kawasan rawan longsor waspada terhadap cuaca ekstrem," ujar Metty, Rabu (12/3/2025).
Metty mengatakan antisipasi dini harus diperkuat demi mencegah korban jiwa dan kerugian material. Selain itu, DPRD Cianjur akan berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur dan BPBD untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Selain itu, pihaknya mendorong masyarakat proaktif mengikuti informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG. Selain itu, untuk segera melaporkan apabila didapati tanda-tanda pergerakan tanah atau potensi longsor di wilayah.
Ia mendorong Pemkab Cianjur mengidentifikasi daerah rawan dan menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat termasuk evakuasi dini jika diperlukan. Ia mengingatkan penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, relawan, dan lembaga terkait.